tirto.id - Aparatur sipil negara (ASN) hingga siswa diliburkan menyusul udara di sejumlah daerah di Pulau Sumatra dan Kalimantan tergolong tak sehat akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pemkab Dhamasraya, Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan siswa jenjang PAUD hingga SMA libur sejak Selasa-Sabtu (17-21/9/2019) dan dapat diperpanjang bila kualitas udara masih buruk.
"Langkah ini diambil juga untuk mengantisipasi peningkatan kasus ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut) di Dharmasraya, mengingat kualitas udara masih pada kategori tidak sehat," kata Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Jumat (20/9/2019).
Sementara itu, Pemkot Jambi juga meliburkan siswa tingkat PAUD, Taman, SD dan SMP sederajat, baik negeri maupun swasta, SMA.
Di tingkat Provinsi Jambi, sekolah yang diliburkan meliputi SMA, Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa (SLB) pada Jumat dan Sabtu, 20-21 September. Hal yang sama juga terjadi pada sekolah di Pekanbaru.
Berdasarkan data Air Quality Monitoring System (AQMS) Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Jambi, kualitas udara beberapa hari terakhir pada pagi hingga siang hari berfluktuasi.
Kualitas udara 16-19 September 2019 di Jambi, pada pagi hari hingga siang hari (pukul 07.00 WIB-15.00 WIB) terdapat konsentrasi tertinggi pada tanggal 19 September 2019 dengan nilai 382 kategori berbahaya.
Sementara itu, di Pekanbaru, aparatur sipil negara (ASN) perempuan yang hamil diberi dispensasi libur selama kondisi udara tak sehat dengan catatan masih mengerjakan tugas di rumah.
"Bayi atau janin dalam kandungan itu kan membutuhkan oksigen. Jadi karena udara masih belum membaik, bahkan cenderung terus memburuk, ASN ini diizinkan bekerja di rumah," ujar Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi.
Penulis: Zakki Amali
Editor: Abdul Aziz