Menuju konten utama

Imbas Banjir, Jalan di Desa Wadas Purworejo Ditutup Sementara

BPBD Kabupaten Purworejo melaporkan kondisi jalan di Wadas belum bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.

Imbas Banjir, Jalan di Desa Wadas Purworejo Ditutup Sementara
Desa Wadas di kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah di landa banjir pada Sabtu (25/3/2023). (FOTO/Gempadewa)

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, melaporkan jalan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, ditutup sementara imbas banjir.

Bidang Penyelamatan dan Evakuasi BPBD Kabupaten Purworejo dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2023), menyebutkan banjir di Wadas akibat hujan deras pada Sabtu (25/3/2023).

Kondisi jalan di Wadas saat ini belum bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. “Rencana pihak desa ingin membuat tambahan gorong-gorong untuk melancarkan aliran air,” tulis BPBD Purworejo.

BPBD Purworejo telah menerjunkan personel untuk melakukan pemantauan dan mitigasi tanggap bencana di lokasi kejadian terdampak banjir.

Sementara itu, Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) menduga banjir terjadi akibat petak hutan di perbukitan mulai dibuka untuk akses jalan yang menghubungkan lokasi tambang batu andesit di Wadas dan lokasi Waduk Bener di Desa Bener yang berjarak sekitar 12 kilometer.

Siswanto, anggota Gempadewa, pernah mengingatkan potensi banjir ini kepada para pejabat dari Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo sebagai Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dan Balai Besar Sungai Wilayah Serayu Opak (BBWSSO) sebagai lembaga pemerintah yang menjadi pemrakarsa proyek Bendungan Bener dan tambang andesit di Wadas.

“Untuk apa mendapatkan ganti rugi Rp10 milyar [Setelah menyerahkan tanah untuk tambang], jika kemudian mati kena tanah longsor,” ujarnya.

Siswanto menilai akibat aktivitas pertambangan, air hujan tidak lagi tertahan tumbuhan dan masuk ke tanah, tetapi langsung mengalir di permukaan dan meluncur ke bawah.

Air berwarna coklat itu meluncur deras sambil membawa tanah dan bebatuan. Banjir ini melewati ruas jalan di desa sehingga warga sempat tidak bisa melintas.

Sejak awal, kata Siswanto, warga Wadas sudah menolak rencana tambang ini karena khawatir lingkungan jadi rusak dan ancaman bencana meningkat. Tetapi pemerintah tetap menjalankan rencana menambang batu andesit di desa tersebut untuk membangun Waduk Bener yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca juga artikel terkait BANJIR WADAS atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan