tirto.id - Harga daging sapi masih tinggi. Bahkan sejak aksi mogok yang dilakukan oleh pedagang daging pada awal Maret lalu, harga daging masih bertengger di angka Rp140 ribu per kilogram. Ketua Infokom Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikapi), Reynaldi Sarijowan mengatakan, harga daging saat ini malah mengalami kenaikan. Beberapa pedagang pasar tradisional di Jakarta menetapkan harga daging sapi di kisaran Rp150-151 ribu/kg.
“Harga yang saat ini ada di pasaran sudah tinggi ya, harga daging sapi sekilo yang di sini tuh sekarang sudah tembus Rp150-151 ribu/kg,” kata dia kepada reporter Tirto, Jumat (3/6/2022).
Reynaldi mengatakan, ada beberapa faktor pemicu yang membuat harga daging melonjak. Dua di antaranya adalah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan mulai tingginya permintaan hewan kurban jelang Iduladha.
Menurut dia, harga daging yang tinggi saat ini bukan ditetapkan oleh pedagang, namun harga di rumah potong hewan (RPH) yang sudah tinggi.
“Harusnya harga yang ada di pasar hari ini turun ke level HET yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp105 -Rp115 ribu. Sehingga kita mendorong supaya RPH kemudian feedloter bisa berkoodrinasi dan melakukan upaya untuk memberikan informasi bahwa daging yang disedikan ini bebas dari PMK,” ujar dia.
Pernyataan Reynaldi soal harga daging yang masih tinggi juga bisa dilihat di pusat informasi harga pangan nasional (PIHPS). Harga daging di DKI terpantau ada di harga Rp146.650/kg, Sumatera Barat Rp143.750/kg, Kalimantan Timur Rp144.800/kg, Aceh Rp145.400/kg, Kalimantan Tengah Rp148.150/kg, dan Kalimantan Selatan Rp149.800/kg.
Menanggapi adanya harga daging yang sudah mahal di tingkat RPH, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Wahyu Banten Timur mengatakan, harga daging di beberapa kawasan di DKI Jakarta seharusnya tidak mengalami kenaikan karena adanya PMK karena kebanyakan sapi atau ternak yang dikelola merupakan sapi bakalan bukan sapi lokal.
“Apa yang terjadi di Aceh, Jawa Timur dan Nusa Tenggara itu kita gak ambil sapi lokal. Kita itu gak suplai daging dari sapi lokal, tapi sapi bakalan ya melalui penggemukan di bawah Gapuskindo,” kata dia kepada reporter Tirto, Jumat (3/6/2022).
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz