Menuju konten utama
IHSG Hari Ini 8 Februari 2023

IHSG Hari Ini Dibuka Stagnan di 6.935, Berikut Pemicunya

IHSG dibuka stagnan di level 6.935 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Rabu (8/2/2023).

IHSG Hari Ini Dibuka Stagnan di 6.935, Berikut Pemicunya
Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). IHSG ditutup melemah 14,07 poin atau minus 0,2 persen di level 6.860 pada Selasa (24/1). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.935 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Rabu (8/2/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.942 dan terendah ada di level 6.932.

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp239 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.592 triliun. Selain itu, setidaknya ada 132 saham yang bergerak menguat dan 62 saham melemah. Sementara sisanya 239 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani memperkirakan, indeks akan bergerak mixed dalam range level 6.845– 6.987. Setelah pada perdagangan kemarin IHSG menguat sebesar +0,89 persen atau +61,51 poin di level 6.935.

Pergerakan indeks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, cadangan devisa Indonesia periode Januari 2023 tercatat mencapai 139,4 miliar dolar AS atau tumbuh dibanding periode bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 137,2 miliar dolar AS.

Peningkatan Cadev di akhir Januari 2023 dipengaruhi oleh penerbitan Global Bond Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Adapun cadev tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.

Dari mancanegara, Balance of Trade Amerika Serikat periode Desember 2022 tercatat defisit -67,4 miliar dolar AS. Defisit tersebut lebih dalam dibanding periode sebelumnya yang tercatat -61 miliar dolar AS, namun lebih baik dari konsensus yang diperkirakan -68,5 miliar dolar AS.

Sementara itu, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikan suku bunga acuan cash rate sebesar 25 bps menjadi 3,35 persen. RBA kembali menegaskan akan tetap menaikan suku bunga untuk meredam inflasi agar turun menuju target inflasi 2 - 3 persen.

Adapun inflasi Australia pada kuartal IV-2022 sebelumnya tercatat di level tertingginya dalam 33 tahun terakhir yakni pada level 7,8 persen.

Baca juga artikel terkait PERGERAKAN IHSG HARI INI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin