tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.702 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Kamis (22/6/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.704 dan terendah ada di level 6.690.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp163 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.522 triliun. Selain itu, setidaknya ada 154 saham yang bergerak menguat dan 121 saham melemah. Sementara sisanya 246 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak mixed dalam range 6.662–6.750. Setelah perdagangan ditutup menguat sebesar +0,63 persen atau +42,17 poin di level 6.702.
Pergerakan indeks hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari tanah air, Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan Juni pada hari ini, Kamis (22/6/2023).
Lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia Taipei (KDEI) Taipei, mencatat produk makanan dan minuman Indonesia berhasil mencetak transaksi potensial sebesar 2,47 juta dolar AS atau sekitar Rp37 miliar di pameran Taipei International Food Show pada 14-17 Juni 2023 di Taipei, Taiwan.
Brand yang mengikuti pameran antara lain Dua Kelinci, PT Manohara Asri, Konimex, Sasa, Finna, Bionic Farm, All Co, Simarito, Heavenly Blush, Ubitos, dan beberapa perusahaan binaan Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI). Diketahui, Taipei International Food Show merupakan pameran makanan dan minuman berskala internasional yang diikuti lebih dari 700 peserta dan 1.900 stan dari berbagai negara.
Dari mancanegara, data ousing starts (proyek pembangunan rumah) di AS secara tak terduga melonjak 21,7 persen MoM, atau sebesar 1,631 juta unit di bulan Mei 2023, ini merupakan level tertinggi sejak April 2022 dan jauh di atas perkiraan sebesar 1,4 juta. Dari Asia, produksi industri di Jepang turun 0,70 persen YoY di bulan April 2023.
Di sisi lain, Indeks sentimen Reuters Tankan Index untuk produsen di Jepang naik menjadi +8 pada Juni 2023 dari +6 pada Mei 2023. Hal ini mencerminkan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 di tengah perlambatan pertumbuhan global, sekaligus jadi sentimen positif untuk tekstil, kertas, kilang minyak, keramik, pengolahan makanan dan industri otomotif.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang