tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.686 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Selasa (20/6/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.692 dan terendah ada di level 6.681
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp85,1 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.506 triliun. Selain itu, setidaknya ada 88 saham yang bergerak menguat dan 62 saham melemah. Sementara sisanya 197 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak mixed dalam range 6.650–6.760. Setelah perdagangan perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah sebesar -0,19 persen atau -12,49 poin di level 6.686.
Pergerakan indeks hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari tanah air, Presiden Joko Widodo telah menerima 7.400 aduan terkait jalan rusak di sejumlah daerah di Indonesia dan memastikan telah menindaklanjuti seluruh laporan tersebut.
Perbaikan terhadap semua jalan rusak menjadi penting guna memperbaiki jalur logistik, mobilitas, dan akan berimbas kepada perekonomian tanah air.
Lebih lanjut, Presiden menyebutkan selama memimpin Indonesia, 311 ribu jalan di desa telah diperbaiki dan selesai dibangun dan 2.040 kilometer jalan tol telah terbangun. Presiden menekankan pembangunan jalan tol untuk mempercepat mobilitas barang dan jasa. Pembangunan infrastruktur terutama jalan tol menjadi pondasi bagi Indonesia menjadi negara maju.
Dari mancanegara, Amerika Serikat membukukan surplus transaksi modal dan keuangan sebesar 48,4 miliar dolar AS pada April 2023, menandai kenaikan kelima dalam enam bulan terakhir dari surplus sebesar 129 miliar dolar AS yang direvisi naik pada bulan sebelumnya. Arus masuk bersih swasta asing tercatat sebesar 2,5 miliar dolar AS.
Penduduk asing juga meningkatkan kepemilikan mereka atas sekuritas jangka panjang di AS pada bulan April 2023. Total pembelian bersih adalah 97,6 miliar dolar AS. Pembelian bersih oleh investor asing swasta sebesar 59,4 miliar dolar AS, sedangkan pembelian bersih oleh lembaga resmi asing sebesar 38,3 miliar dolar AS.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang