tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Senin (16/3/2020) dibuka anjlok ke kisaran 4.741,878 poin beberapa saat setelah pukul 9.00 WIB. Nilai ini jauh menurun dari posisi perdagangan terakhir Jumat (13/3/2020) di kisaran 4.907,571 poin.
Analis saham sekaligus Direktur Anugrah Mega Investama Hans Kwee menilai penurunan IHSG ini menunjukan ada pengaruh sentimen terhadap pandemi corona COVID-19. Menurutnya mereka banyak memikirkan dampak virus itu pada pasar.
“Kemudian kami melihat kemungkinan besar dalam Corona ini kan, lockdown. Orang berpikir dalam ekonomi-binsis karena Corona, jadi ada tekanan untuk pasar,” ucap Hans saat dihubungi reporter Tirto, Senin (16/3/2020).
Hans mengatakan bahwa dalam situasi ini kondisi IHSG per hari ini memang akan mengalami tekanan. Alhasil koreksi pada Senin ini memang tak terhindarkan.
Namun menurutnya pelaku pasar perlu berpikir lebih rasional alih-alih melakukan aksi jual terus menerus. Di tengah situasi ini menurutnya pelaku pasar tak seharusnya khawatir. Sebabnya situasi pandemi Corona COVID-19 juga dialami berbagai negara termasuk Indonesia.
“Kalau tidak rasional jual-jual saham menderita kerugian banyak,” ucap Hans.
Menurut Hans pada situasi ini, pelaku pasar dapat memanfaatkan situasi ini untuk menambah kepemilikan sahamnya. Ia bilang menjelang akhir pekan IHSG masih memiliki potensi menguat.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang telah menggelontrokan anggaran besar untuk menangani Corona. Di sisi lain, Bank sentral AS juga berencana menurunkan suku bunganya lagi. Ia juga menilai langkah penuruan suku bunga yang sama juga mungkin akan diikuti oleh bank sentral Indonesia.
“Koreksi hari ini ya enggak masalah tapi bisa dimanfaatkan untuk akumulasi saham,” ucap Hans.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto