tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 176,49 poin atau 3,6 persen ke posisi 4.731,08 poin, Senin (16/3/2020) Pada pukul 09.20 WIB.
Tim Riset Samuel Sekuritas memprediksikan wabah COVID-19 masih akan terus memengaruhi pasar pada perdagangan hari ini dan menurunkan frekuensi transaksi. Selain itu, hal ini juga akan menekan pergerakan IHSG, seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham gabungan bergerak turun 37,96 poin atau 4,88 persen menjadi 739,31 poin.
The Fed memberlakukan kebijakan penurunan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin menjadi 0,25 persen untuk mengurangi dampak pelemahan ekonomi yang terjadi. Selain itu, dilancarkan pula Quantitive Easing (QE) sebesar 700 miliar dolar AS.
Quantitive Easing merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral guna memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dilansir dari Antara, The Fed berjanji untuk meningkatkan kepemilikan obligasi sedikitnya 700 miliar dolar AS guna menurunkan dampak akibat virus Corona.
Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data neraca perdagangan Indonesia periode Februari 2020. Konsensus memperkirakan ekspor akan turun 6 persen dan impor turun 3,08 persen.
Perdagangan saham pada Jumat (13/3/2020) akhir pekan lalu berhasil ditutup di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4.907,57 setelah bergerak naik 11,82 poin atau 0,24 persen meski sempat terkoreksi pada awal perdagangan.
Sebaliknya, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melemah 7,63 poin atau 0,99 persen menjadi ditutup pada 777,27.
Keberhasilan IHSG melaju pada teritori hijau tersebut disebabkan oleh faktor luar yakni indeks Dow Jones Future di Wall Street yang juga mengalami kenaikan. Sementara, Analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta menyebutkan bahwa katalis positif dari dalam negeri cenderung minim.
Wall Street ditutup dengan sebagian besar saham mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat (13/3/2020). Ketiga indeks utama Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan indeks komposit Nasdaq mengalami kenaikan lebih dari 9 persen.
Tidak hanya itu, perdagangan juga sempat dihentikan sementara atau trading halt pada pukul 09.15 waktu JATS. Pasalnya, IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen meski kemudian ditutup menguat.
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan perubahan ketentuan batas bawah Auto Rejection dari 10 persen menjadi 7 persen sejak Jumat (13/3/2020) kemarin sampai dengan batas waktu yang akan ditetapkan kemudian.
“Auto-rejection bawah yang asimetris ini saya rasa efektif untuk mencegah dan menunda kepanikan. Dengan investor mendapat waktu pada saat dilakukan halting itu untuk berpikir ulang apakah keputusan melakukan penjualan akan tetap dilakukan atau sementara waktu dia berpikir ulang,” ujar Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi, di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Sementara, bursa saham regional Asia pada Senin (13/3/2020) pagi antara lain adalah indeks Nikkei yang menguat 38,8 poin atau 0,22 persen menuju posisi 17.649,9 poin. Sebaliknya, indeks Hang Seng bergerak turun 524,3 poin atau 2,26 persen ke 23.490,6 poin dan indeks Straits Times melemah 70,53 poin atau 2,68 poin menuju 2.563,47.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora