tirto.id - Perayaan Iduladha di sejumlah lokasi di Kalimantan dan Sumatera harus terganggu lantaran banyaknya titik kebakaran hutan dan lahan.
"Asap terdeteksi di Sumatera dan Kalimantan tapi tidak ada transboundary haze atau asap yang melintas ke negeri tetangga Malaysia atau Singapura," kata
Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Masyarakat BNPB Agus Wibowo lewat keterangan tertulisnya pada Minggu (11/8/2019).
Berdasar pantauan BNPB pada pukul 10.00 WIB, titik api kategori sedang dan tinggi di Riau mencapai 29 titik, Sumatera Selatan mencapai 19 titik, Bangka Belitung 14 titik, dan Jambi tiga titik.
Sementara, titik api di Kalimantan Barat terpantau mencapai 605 titik, bertambah 72 titik dari hari sebelumnya. Sementara di Kalimantan Tengah mencapai 163 titik, Kalimantan Selatan 14 titik, Kalimantan Timur 20 titik, dan Kalimantan Utara 23 titik (-6 titik).
Kondisi ini pun mempengaruhi kualitas udara dan jarak pandang di lokasi tersebut.
Kualitas udara berdasar nilai PM10 di Pekanbaru menunjukkan angka 166 (tidak sehat), sementara Pontianak 253 (sangat tidak sehat), Palangkaraya 217 (sangat tidak sehat), dan Sampit 26 (sehat).
Untuk jarak pandang, di Pekanbaru hanya lima kilometer, Jambi sembilan kilometer, Palembang 10 kilometer, Pontianak lima kilometer, Pangkalan Bun sembilan kilometer. Kemudian untuk Palangkaraya lima kilometer, Sanggu - Buntok empat kilometer, Banjarmasin 10 kilometer, dan Tanjung Harapan - Tanjung Selor lima kilometer.
Total terdapat 9.072 orang di enam provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan) yang berupaya memadamkan api. Mereka terdiri dari unsur masyarakat, BNPB, BPBD, TNI, dan Polri.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Nur Hidayah Perwitasari