Menuju konten utama

IDI: TBC Akut Bisa Menyebabkan Kematian pada Pasien HIV

Penderita HIV positif TBC bisa sembuh total dengan melakukan pengobatan secara rutin.

IDI: TBC Akut Bisa Menyebabkan Kematian pada Pasien HIV
Ilustrasi HIV. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, menuturkan pasien HIV/AIDS lebih berisiko terkena tuberkulosis (TBC). Kekebalan tubuh yang rendah menjadi jalan masuknya bakteri TBC untuk menyerang.

"Kalau jumlahnya terlalu sedikit, ODHA tidak bisa menangkal infeksi TBC dengan baik sehingga terjadi TBC yang sangat berat bahkan bisa menyebabkan kematian bisa menyerang mereka," ujar Zubairi dalam media briefing, Kamis (30/11/2023).

Namun, Zubairi menuturkan penderita HIV positif TBC bisa sembuh total dengan melakukan pengobatan secara rutin. Dia menuturkan dokter nantinya akan memberikan obat sesuai dengan kondisi pasien.

"Orang dengan HIV dan TBC bisa sembuh total dengan konsumsi obat yang baik. Asal obatnya tidak putus," tutur Zubairi.

"Kalau untuk pasien TBC biasa umumnya konsumsi obat delapan hingga sembilan bulan nonstop sementara untuk orang dengan HIV AIDS sebaiknya konsumsi obat untuk setahun," tambahnya.

Dilansir dari laman CDC, penyakit tuberculosis disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Dilansir dari laman Mayo Clinic, infeksi tuberkulosis mulai muncul di negara berkembang pada tahun 1985 beriringan dengan munculnya HIV yang menyebabkan imunitas seseorang menjadi turun sehingga tidak bisa melawan bakteri tuberculosis.

Penyakit ini menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lainnya. Penyebaran bisa terjadi ketika orang dengan penyakit tuberculosis yang menyerang paru-paru atau tenggorokan mereka sedang berbicara sehingga bakteri tuberkulosis bisa menyebar lewat udara dan terhirup oleh orang di sekitarnya. Penyakit ini tidak menyebar melalui jabatan tangan, makanan atau minuman, pemakaian sikat gigi bersamaan ataupun ciuman.

Ketika seseorang menghirup bakteri tuberculosis, bakteri tersebut akan berdiam di paru-paru dan bertumbuh. Setelah itu bakteri bisa menyerang anggota tubuh lain seperti ginjal dan otak melalui pembuluh darah. Secara umum terdapat dua jenis tuberculosis yaitu tuberkulosis aktif dan tuberculosis tersembunyi.

Tuberculosis aktif merupakan kondisi yang bisa membuat penderitanya sakit dan menyebarkan penyakit tersebut ke orang lain. Gejala bisa muncul sekitar seminggu atau bertahun-tahun setelah terinfeksi bakteri tuberculosis.

Sementara tuberkulosis tersembunyi merupakan kondisi di mana seseorang terinfeksi bakteri tuberculosis tetapi bakteri tersebut tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. Kondisi ini biasanya tidak menular dan suatu saat mungkin bisa berubah menjadi tuberkulosis aktif.

Gejala-gejala umum tuberkulosis antara lain adalah:

  • Batuk
  • batuk selama lebih dari tiga minggu
  • Batuk berdarah
  • Nyeri di dada
  • Nyeri ketika bernapas atau batuk
  • Penurunan berat badan drastis
  • Kelelahan
  • Demam
  • Keringat dingin di malam hari
  • Menggigil
  • Kehilangan selera makan

Baca juga artikel terkait HIV-AIDS atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Flash news
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Intan Umbari Prihatin