tirto.id - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, mengungkapkan bahwa status pandemi COVID-19 Indonesia berpotensi berubah menjadi endemi dalam jangka waktu 2 pekan ke depan.
"Dari 2 minggu lagi sudah mengarah ke endemik apabila angka COVID-19 tetap bisa dipertahankan melandai seperti saat ini," katanya saat dihubungi Tirto pada Senin (7/3/2022).
Dirinya menjelaskan bahwa besarnya kemungkinan transisi pandemi ke endemi berjalan lancar juga dilihat dari hasil pengamatan sejumlah daerah terutama di DKI Jakarta.
"Saat ini apabila melihat ke kondisi keterisian BOR rumah sakit di DKI Jakarta sudah berkurang dari 60 persen dan saat ini berada di angka 30 persen dan itu sudah baik sekali," jelasnya.
Meskipun saat ini ada temuan baru COVID-19 varian Omicron BA.2 sudah mulai ditemukan di Indonesia, Zubairi tidak terlalu mengkhawatirkan karena jumlahnya tidak terlalu banyak persebarannya di Indonesia.
"Saat ini catatan varian BA.2 masih 500 kasus persebarannya dan tidak terlalu berpengaruh," jelasnya.
Dirinya menekankan sebelum pengumuman endemi dilakukan, pemerintah kembali menggalakkan protokol kesehatan dan masyarakat kembali menaati aturan yang telah ditetapkan.
"Aturan protokol kesehatan harus tetap dilakukan, jangan sampai ada kerumunan dan kemacetan seperti Puncak Bogor kemarin, dan itu bisa menimbulkan klaster baru yang bisa menggagalkan upaya menuju endemi," jelasnya.
Dirinya berharap dengan proses transisi dari pandemi ke endemi masyarakat mulai bisa mendapat kelonggaran dalam aktivitas seperti tidak perlu karantina dalam bepergian hingga kebebasan untuk tidak melakukan PCR.
"Kalau kasus sudah turun dan kita menuju endemi mungkin aturan yang saat ini kita terapkan bisa dilonggarkan, seperti kebijakan mengenakan masker yang bisa dilepas bila ada di lokasi tertentu," ujarnya.
Zubairi juga mengingatkan meski saat ini angka kasus mulai melandai dan akan ada perubahan menuju endemi, kegiatan di dalam ruangan tetap harus dihindari dan bila terpaksa hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu singkat. Demi mencegah terjadinya penularan virus COVID-19 di ruang tertutup.
"Hindari berkumpul dengan orang banyak di ruang tertutup dan bila terpaksa durasinya jangan terlalu lama agar mencegah penularan virus," jelasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa proses transisi pandemi menuju endemi tidak dilakukan secara langsung namun secara bertahap.
"Untuk saat ini yang dilakukan pemerintah adalah membuat kondisi pandemi ini terkendali, jadi kemudian kita masuk dalam kondisi pra endemi, dan nanti kita menuju situasi yang dikenal dengan endemi.
Tentunya pada masa pandemi terkendali, atau pra endemi ada sejumlah kriteria yang sedang kita susun, dan ada indikator-indikator yang harus kita capai bersama, tidak hanya pemerintah pusat tapi juga oleh pemerintah daerah," jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Restu Diantina Putri