Menuju konten utama

Ida Laila Meninggal Akibat Stroke, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Ida Laila meninggal akibat penyakit stroke yang dideritanya, apa saja gejala dan penyebabnya?

Ida Laila Meninggal Akibat Stroke, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Cagub Jatim Gus Ipul (kanan) bersalaman dengan penyanyi dangdut Melayu legendaris Ida Laila (kiri) saat berkunjung di kediamannya di Surabaya, Kamis (29/3). Antara/Moch Asim/zk/18

tirto.id - Pedangdut senior Ida Laila meninggal dunia hari ini, Kamis (12/9/2019) sekitar pukul 02.00 WIB. Kabar duka ini disampaikan ratu dangdut Elvy Sukaesih melalui akun instagramnya @elvy_sukaesih.

“Telah berpulang ke Rahmatulloh Ibunda Hj. Moerahwati/Ida Laila (penyanyi dangdut Legendaris) pelantun lagu *Sepiring Berdua* sekitar pukul 02:00 dini hari. Semoga almarhumah Husnul Khotimah, Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin,” demikian tulis Elvy.

Pelantun lagu "Sepiring Berdua" ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Dr. Soedono, Madiun, Jawa Timur dalam usia 75 tahun dan rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah, Surabaya, hari ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Ida meninggal akibat penyakit stroke yang dideritanya selama ini.

Situs resmi Kementerian Kesehatan menyebutkan, stroke merupakan penyakit yang paling banyak diderita di Indonesia. Hal ini berdasarkan data Sample Registration System (SRS) tahun 2014 dengan persentase 21,1 persen.

Stroke adalah gangguan klinis yang terjadi pada fungsi serebral, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian.

Ada dua jenis stroke, yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik disebabkan adanya gumpalan pada jalur suplai darah ke otak.

Adapun faktor yang menyebabkan stroke hemoragik, menurut laman National Health Service (NHS) Inggris Raya, adalah pecahnya pembuluh yang menyuplai darah ke otak.

Beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya stroke adalah darah tinggi, hipertensi, diabetes, hiperkolesterol, dan asam urat.

Situs NHS Inggris Raya menerangkan, pada kasus stroke ringan, penyumbatan di otak hanya terjadi sebentar dan suplai darah akan kembali normal sebelum ada kerusakan.

Sumbatan itu biasanya disebabkan karena gumpalan darah yang terbentuk pada organ tubuh yang lain dan turut serta dalam aliran darah yang menuju ke otak. Gumpalan itu bisa diakibatkan oleh lemak maupun gelembung udara.

Risiko seseorang untuk mengalami penyakit ini dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia, karena penyempitan arteri secara alami.

Stroke adalah gangguan klinis yang terjadi pada fungsi serebral, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian.

Terdapat sejumlah faktor yang dapat mempercepat proses dari penyempitan itu, yakni merokok, hipertensi, obesitas, kadar kolesterol tinggi, diabetes, konsumsi alkohol berlebihan, atau detak jantung yang tak teratur.

Baca juga artikel terkait BERITA DUKA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH