tirto.id - Indonesian Corruption Watch (ICW) menduga beberapa perusahaan rokok berpotensi memberikan sumbangan ke kandidat Pemilu 2019 untuk menjadi modal politik. Menurut ICW, perusahaan rokok memiliki kemampuan finansial yang cukup besar.
Peneliti Korupsi dan Politik ICW, Almas Sjafrina menyebutkan, lembaganya juga telah membuat pemetaan pos-pos pengeluaran pada beberapa perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yang berpotensi dialirkan sebagai modal politik.
Pemetaan yang dilakukan ICW terfokus pada pos belanja yang terdiri dari cukai rokok, iklan, CSR, dan pengeluaran lainnya yang rawan digunakan untuk kepentingan politik.
"ICW juga menginventarisir pengeluaran-pengeluaran perusahaan rokok yang diduga juga digunakan untuk "investasi politik"," ujar di kawasan Jakarta Selatan, pada Jumat (28/12/2018).
"Sumbangan perusahaan rokok dalam pemilu potensial terjadi seiring tingginya kepentingan perusahaan terhadap kebijakan dan tingginya kebutuhan partai untuk pendanaan pemilu," lanjut Almas.
Namun, Almas mengakui bahwa tidak salah jika memberikan sumbangan asalkan dalam batas angka yang sewajarnya, dilakukan secara transparansi, dan terlepas dari konflik kepentingan.
"Yang jadi persoalannya lainnya, hal itu dicatatkan atau tidak? Kita selama ini tidak tahu. Ini antara tidak mendapatkan sumbangan atau mendapatkan tetapi tidak dicatatkan," paparnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto