tirto.id - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak serius dalam mencari politikus PDIP Harun Masiku. Bahkan, ICW menganggap KPK bertele-tele untuk menemukan Harun Masiku yang sudah menjadi buronan selama sebulan lebih terhitung ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari 2020.
"Pimpinan KPK harus menjelaskan kepada publik tenggat waktu pencarian Harun Masiku. Sebab, proses ini sudah terlalu berlarut-larut," ujar Kurnia kepada tirto, Selasa (11/2/2020).
Menurut Kurnia, KPK sebelumnya tidak pernah transparan dalam menjelaskan insiden yang sebenarnya terjadi di PTIK pada malam operasi tangkap tangan (OTT) 8 Januari 2020 lalu. Serta KPK juga gagal dan belum menggeledah kembali kantor DPP PDIP. Sehingga wajar bila publik menaruh curiga pada KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri saat ini.
"Bukannya malah serius menangani perkara ini, tetapi justru malah terlalu sering safari ke beberapa lembaga negara. Bahkan Ketua KPK malah menunjukkan gimmick aneh dengan memasak nasi goreng disaatsaat genting seperti ini," ujarnya.
Plt Juru Bicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan hingga saat ini belum ada perkembangan terkait pencarian Harun Masiku. Ia masih mengulang narasi yang sama, yakni Harun dalam pencarian pihak KPK dan kepolisian.
Meski sampai saat ini Harun belum juga tertangkap. Ali mengklaim tak menemui kendala.
"Tidak ada kendala. Itu memang terakhir dari penyidik sudah menyebarkan daftar pencarian orang ke seluruh Indonesia. Hari ini yang kami ketahui, pimpinan juga memerintahkan untuk terus mencari keberadaan Harun Sementara belum ada update," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020) malam.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Bayu Septianto