tirto.id - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai, kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama menandakan kuatnya pengaruh ketua umum partai terhadap menteri yang menjadi kader partai.
Hal itu sebagai respons kasus OTT KPK terhadap mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) terkait kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama.
"Kasus Romi ini menunjukkan bahwa ketua umum partai itu menjadi penguasa informal di kementerian sehingga kementerian menjadi alat untuk mengumpulkan renten, mengumpulkan uang bagi si ketua umum partai tersebut," Kata Donal usai acara di kantor ICW, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Namun, menurut Donal, kasus korupsi yang melibatkan ketua umum partai terhadap menteri sekaligus kader partai bukan pertama kali. Donal menyatakan, KPK juga pernah menangani kasus korupsi suap impor daging yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Kala itu, Luthfi menjual pengaruh lantaran mantan Menteri Pertanian Suswono saat itu adalah kader PKS. Namun, Suswono tidak terbukti bersalah, meskipun Luthfi divonis 18 tahun penjara.
"Hampir pasti kasus-kasus yang terjadi di kementerian kalau melibatkan penguasa informal itu akan melibatkan orang-orang di kementerian bersangkutan," Kata Donal.
Donal sepakat dengan pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang meminta KPK perlu memeriksa Sekjen Kementerian Agama maupun Kepala Biro SDM Kementerian Agama.
Menurut Donal, Kementerian Agama seharusnya bisa menolak pengaruh dari ketua umum partai. "Ketua umum partai akan mati gaya [apabila] itu terjadi,” kata dia.
“Tapi ketika justru ketua partai mendorong dan menginginkan itu dan pihak-pihak di birokrasi memfasilitasi, maka terjadilah kemudian praktik semacam yang terjadi dan diduga melibatkan Romi itu," Kata Donal.
Meski ada keterlibatan kementerian, Donal tidak mau berspekulasi apakah Menteri Agama Lukman Hakim ikut berperan dalam kasus jual beli jabatan. Donal mengatakan, hal tersebut tergantung pembuktian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
"Kita lihat saja bukti KPK. Aku enggak mau berspekulasi," Kata Donal.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto