Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks soal Anak Panji Gumilang: Jadi Tersangka & Caleg Demokrat

Tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut anak Panji Gumilang sebagai tersangka otak transaksi gelap dan penipuan 256 rekening

Hoaks soal Anak Panji Gumilang: Jadi Tersangka & Caleg Demokrat
Header Periksa fakta Anak Panji Gumiwang Tersangka. tirto.id/Fuad

tirto.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, belakangan ramai diperbincangkan publik karena dinilai menyebarkan beberapa penyimpangan, mulai dari menarik iuran paksa dengan dalih infak, mengubah syahadat, sampai mencampurkan jemaah laki-laki dan perempuan dalam satu saf salat Idulfitri.

Baca juga: Isi Ajaran Ponpes Al Zaytun dan Kenapa Jadi Kontroversi?

Melansir laporan Tirto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ikut angkat bicara tentang polemik ini. Ia membenarkan telah terjadi unsur pidana dugaan penyimpangan ajaran agama di Ponpes Al Zaytun.

Teranyar, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri telah memeriksa pengasuh Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang pada Senin (3/7/2023). Kasus itu ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke penyidikan.

Di tengah keberlanjutan isu ini, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim yang menyebut anak Panji Gumilang sebagai tersangka otak transaksi gelap dan penipuan 256 rekening milik Panji Gumilang.

Foto Periksa fakta Anak Panji Gumiwang Tersangka

Foto Periksa fakta Anak Panji Gumiwang Tersangka. foto/hotline periksa fakta tirto

Akun Facebook "Berkah 26" mengunggah video berdurasi 8 menit dan 9 detik dengan keterangan gambar "BREAKING NEWS ANAK PANJI GUMILANG TERSANGKA OTAK TRANSAKSI GELAP MILYARAN AL ZAYTUN. ANAK PANJI GUMILANG CALEG DPRD PARTAI DEMOKRAT.

Terdapat takarir "ANAK PANJI GUMILANG DIDUGA 0T4K TRANSAKSI GELAP PENIPUAN 256 REKENING MILYARAN AL ZAYTUN.." yang menyertai unggahan tersebut.

Thumbnail video memperlihatkan Panji Gumilang—yang terlihat sebagai foto hasil suntingan—mengenakan baju tahanan warna oranye didampingi sejumlah anggota kepolisian.

Dalam foto itu juga tampak seorang perempuan yang disebut sebagai anak Panji Gumilang, ia mengenakan jaket biru berlambang Partai Demokrat dengan latar potret Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Lalu, benarkah klaim yang menyebut anak Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka otak transaksi gelap dan penipuan 256 rekening?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.

Di menit awal, video menampilkan beberapa footage, salah satunya cuplikan pernyataan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro yang menyatakan dugaan kasus penistaan agama Panji Gumilang ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

Djuhandhani mengatakan, kepolisian telah memeriksa empat orang saksi dan lima orang ahli beserta terlapor sehingga telah cukup mengungkap adanya tindak pidana di kasus ini.

Dari pengamatan Tim Riset Tirto, keseluruhan wawancara dan cuplikan footage lainnya sama sekali tidak menyinggung klaim yang menyebut anak Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka otak transaksi gelap dan penipuan 256 rekening.

Dalam menit selanjutnya, video berisi pembacaan narasi berupa kutipan pernyataan YouTuber bernama "Guru Gembul" dan mantan Kabareskrim Susno Duadji tentang polemik yang terjadi di Ponpes Al Zaytun .

Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi secara utuh. Kami menemukan ada tiga artikel yang menjadi sumber narasi dalam video.

Pada penelusuran pertama, Tirto memasukkan kata kunci "Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, selama ini dibekingi petinggi partai politik (parpol) yang memiliki andil besar bagi Indonesia" ke mesin pencarian Google. Kaca kunci itu sesuai dengan kutipan narasi awal yang dibacakan narator.

Hasilnya, kami menemukan artikel disway.id berjudul "TERBONGKAR! Ponpes Al Zaytun Dibekingi Pejabat Hingga Petinggi Partai, Siapa Saja?" yang menjadi sumber narasi pertama dalam video.

Secara keseluruhan, tulisan yang tayang pada Minggu (7/5/2023) itu mengutip pernyataan YouTuber dalam akun "Guru Gembul" yang mengungkap alasan mengapa Ponpes Al Zaytun selalu menimbulkan kontroversi dan tak ada satu pun yang berani memberikan teguran.

Dalam berita itu, Guru Gembul mengungkap opininya mengenai Ponpes Al Zaytun yang disebut memiliki dukungan besar dari petinggi partai di Indonesia. Dugaan ini ia sampaikan lantaran banyak kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, tetapi belum ada kepastian status hingga saat ini.

Untuk menelusuri potongan narasi kedua, kami memasukkan kata kunci "Al Zaytun Laboratorium Orde Baru" (sesuai dengan konteks yang dibacakan narator) ke mesin pencarian Google.

Hasilnya, kami menemukan berita tvonenews berjudul "Guru Gembul: Ponpes Al-Zaytun Adalah Laboratorium yang Dibuat oleh Pemerintah Untuk Kalangan Paling Radikal” yang menjadi sumber narasi.

Berita yang tayang pada Rabu (21/6/2023) itu mengutip pernyataan Guru Gembul yang mengatakan Al-Zaytun adalah laboratorium yang dibuat oleh pemerintah di zaman orde baru dan bertahan sampai sekarang untuk mengumpulkan kalangan paling radikal di dunia Islam.

Guru Gembul mengungkap opininya tentang latar belakang sosok di balik pendirian Ponpes Al-Zaytun, yakni Soeharto, Habibie, dan Mba Tutut. Menurutnya, dalam konteks tersebut, bisa saja Ponpes Al-Zaytun itu adalah laboratorium yang dibuat pemerintah.

Dalam potongan narasi terakhir, narator dalam video membahas tentang pernyataan mantan Kabareskrim Susno Duadji. Tim Riset Tirto kemudian memasukkan kata kunci "Mantan Kabareskrim Susno Duadji Menanggapi Kepemilikan 256 Rekening" (sesuai dengan konteks narasi yang dibacakan) ke mesin pencarian Google.

Hasilnya, kami menemukan berita metrotvnews berjudul "Susno Duadji: PPATK Harus Telisik Aliran Dana Al Zaytun" yang menjadi sumber narasi.

Berita yang tayang pada Sabtu (1/7/2023) itu memuat pernyataan Susno Duadji menanggapi dugaan kepemilikan 256 rekening yang dicampur antara yayasan dengan pribadi.

Menurut Susno, PPATK harus bisa menelusuri uang yang ada dalam rekening itu, terutama jika pemakaiannya diindikasikan untuk perbuatan makar.

Dari tiga berita yang menjadi sumber narasi dalam video, tidak ada satu pun yang membahas dan membenarkan klaim awal unggahan yang menyebut anak Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka otak transaksi gelap dan penipuan 256 rekening.

Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dari isu ini dengan memasukkan kata kunci "Anak Panji Gumilang Tersangka” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ada satu pun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan hal tersebut.

Kemudian, terkait klaim dalam gambar thumbnail unggahan yang menyebut anak Panji Gumilang merupakan caleg DPRD Partai Demokrat, Tim Riset Tirto menggunakan platform Yandex untuk mengetahui kebenaran gambar yang diunggah.

Dari hasil penelusuran, foto tersebut identik dengan potret istri Wali Kota Samarinda, Puji Setyowati. Berita yang berkaitan dengan foto itu adalah momen Puji sedang mendaftar menjadi calon legislatif DPRD Kaltim dari Partai Demokrat.

Lebih lanjut, melansir pemberitaan Viva, Panji Gumilang menyebut anak perempuannya—Anis Khairunnisa—merupakan caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Ini namanya Anis Khairunnisa. Mungkin dipromosikan. Ini calon dari pada PKB. Ini anak saya yang keempat," kata Panji Gumilang, sebagaimana dikutip Viva dari akun YouTube Al Zaytun Official, Jumat (7/7/2023).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut anak Panji Gumilang sebagai tersangka otak transaksi gelap dan penipuan 256 rekening milik Ponpes Al Zaytun.

Tirto juga tak mendapati sumber kredibel yang mengonfirmasi klaim yang disebarkan akun Facebook "Berkah 26".

Jadi, informasi yang menyebut anak Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka otak transaksi gelap dan penipuan 256 rekening milik Ponpes Al Zaytun itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Politik
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Shanies Tri Pinasthi