tirto.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat sedang menuai sorotan karena sejumlah kontroversi. Beberapa pihak menduga, ajarannya dianggap sudah menyimpang dari Islam sesungguhnya.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyebutkan, pemerintah bakal melakukan tindakan terkait dugaan penyimpangan yang dilakukan Ponpes Al Zaytun.
Menurut Ma'ruf, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa kalangan untuk menindaklanjuti dugaan kontroversi Al Zaytun, termasuk melibatkan Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Agama (Kemenag).
"Saya kira nanti kalau sudah ada pandangan-pandangan dari NU Jabar, dari Persis (Persatuan Islam), kemudian dari MUI, nanti saya minta untuk dikoordinasikan di tingkat Menko Polhukam untuk membahas langkah apa yang harus kami (pemerintah) ambil," tegas Wapres, seperti dikutip lamanAntara News, Rabu, 21 Juni 2023.
Sementara pada Kamis, 22 Juni 2023, aksi demonstrasi dari sejumlah massa digelar di depan gedung Ponpes Al Zaytun, Indramayu.
Kelompok massa yang berasal dari Forum Solidaritas Dharma Ayu itu menuntut penyelidikan atas dugaan penyimpangan yang selama ini terjadi di Ponpes Al Zaytun.
Apa Saja Kontroversi Ponpes Al Zaytun?
Pondok Pesantren Al-Zaytun atau disebut dengan Ma'had Al-Zaytun didirikan pada 27 Agustus 1999 di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Ponpes ini merupakan amal usaha Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dengan posisi pimpinan pondok dipegang Panji Gumilang, alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Berikut adalah sederet kontroversi yang selama ini sudah dibikin Ponpes Al Zaytun di bawah pimpinan Panji Gumilang:
- Shaf Salat Putri Campur Putra
Ponpes Al Zaytun pernah membuat heboh dengan tampilan shaf salat putri campur dengan putra.
Dalam sebuah video, tampak seorang jamaah putri sendirian berada di barisan paling depan. Ia bercampur dengan jamaah putra tanpa ada penghalang ketika melaksanakan salat Idul Fitri 1444 H.
- Azan yang Tidak Lazim
Ponpes Al Zaytun juga membuat kegaduhan setelah beredar video azan yang tidak lazim. Seorang muadzin di Ponpes Al Zaytun melantunkan azan yang berbeda dari biasanya.
Pada setiap lantunan kalimat azan, sang santri mengumandangkannya dengan disertai gerakan aneh sembari mengangkat tangan seolah sedang berpidato. Selain itu, ia juga menghadap ke arah jamaah, bukan ke arah kiblat seperti biasa.
- Salam Havenu Shalom Aleichem
Dalam video lain, pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang terlihat berdiri di atas podium di sebuah acara.
Menariknya, ia justru mengajak para jamaah untuk bersama-sama mengucapkan salam Havenu Shalom Aleichem yang lebih sering digunakan oleh umat Yahudi.
- Cara Salat Berjarak Antar Jamaah
Ponpes Al Zaytun juga menerapkan salat yang berjarak antar jamaah sekitar 1 meter. Padahal, ajaran Islam menggunakan sistem merapatkan barisan ketika melangsungkan sebuah salat.
Tentunya, ajaran berjarak Ponpes Al Zaytun dianggap menyimpang lantaran bertentangan dengan kaidah sesungguhnya.
- Dianggap Afiliasi dengan NII
Ponpes Al Zaytun pernah dianggap berafiliasi dengan gerakan NII (Negara Islam Indonesia) pada 2011. Hal ini berdasarkan pada kurikulum pendidikan yang diajarkan di tempat tersebut.
Kendati demikian, mereka sempat membantah tudingan itu dan menyatakan ajarannya tidak bertentangan dengan Islam.
- Tebus Zina dengan Uang
Salah satu yang membuat gempar ialah terkait dosa zina yang dilakukan santri Ponpes Al Zaytun disebut-sebut bisa ditukar dengan uang.
Artinya, santri yang kedapatan melakukan zina di dalam, maka bisa mengganti hukumannya dengan berupa uang bagi yang mempunyai harta.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto