tirto.id - Belum genap dua bulan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sejumlah isu telah beredar di media sosial terkait keretakan hubungan keduanya.
Tirto menemukan sebuah video mencurigakan diunggah pada akun TikTok no_vie87 (arsip). Narasi di video tersebut menyebut kemarahan Prabowo kepada wakilnya Gibran, terkait program "Lapor Mas Wapres" yang dibuat tanpa koordinasi sebagai bentuk manuver politik Gibran.
Sekilas mengenai program "Lapor Mas Wapres", Gibran resmi membuka layanan pengaduan masyarakat ini, yang disebut "Lapor Mas Wapres", di Kantor Wakil Presiden per Senin (11/11/2024) lalu. Selain layanan pengaduan secara langsung, masyarakat bisa mengajukan pengaduan melalui kontak WhatsApp resmi "Lapor Mas Wapres" di nomor 081117042207.
Kembali ke cuplikan video yang diunggah akun TikTok tersebut. Di video, terlihat Prabowo memakai jas abu-abu duduk di kursi rapat. Gibran terlihat duduk di sampingnya, memakai kemeja putih.
Video lalu berubah pada sekitar detik ke-46. Prabowo, kini mengenakan baju batik duduk di kursi rapat menyampaikan pesan tegas. “Tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat. Saudara saya beri wewenang, copot segera,” begitu ujar Prabowo dalam video tersebut.
Dalam video berdurasi 58 detik tersebut, ada suara narator yang menyampaikan narasi Gibran dipanggil mendadak oleh Presiden Prabowo terkait program "Lapor Mas Wapres". Program tersebut dikatakan muncul secara tiba-tiba dan tanpa koordinasi. Hal ini membuat kelompok Prabowo marah dan merasa tidak dihargai.
Di dalam video itu, terdapat teks juga yang berbunyi, “Prabowo marah, Prabowo merasa tidak dihormati. Mulai gawat di Istana, seperti pendulunya yg sesukanya berbuat.”
Video mencurigakan tersebut diunggah pada Selasa (17/12/2024). Hingga Kamis (19/12/2024), video ini telah ditonton sebanyak 1,6 juta kali, mendapatkan hampir 40 ribu likes, dan dibagikan ulang hampir 5 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Presiden Prabowo marah kepada Gibran karena program "Lapor Mas Wapres" dibuat tanpa koordinasi dan terjadi manuver politik?
Penelusuran Fakta
Setelah menyaksikan keseluruhan video, kami membagi video tersebut jadi dua bagian utama. Bagian awal terkait dengan narasi Prabowo yang mendadak memanggil Gibran. Sedangkan bagian kedua terkait pesan Prabowo soal pelepasan jabatan untuk petugas pemerintahan yang tidak bekerja keras.
Dari potongan video awal, soal pemanggilan mendadak Gibran oleh Prabowo, terdapat dua suara narator. Suara perempuan di awal membacakan pesan, “Alasan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak dipanggil Presiden Prabowo Subianto.”
Video masih berlanjut, tetapi suara narator perempuan ganti menjadi suara laki-laki dengan narasi dengan gaya bahasa yang lebih santai juga, “Hari ini kemarahan kubu Prabowo terhadap manuver politik yang dilakukan oleh Gibran, nampaknya sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Karena ketika Gibran membuka posko pengaduan ‘Lapor Mas Wapres’, ini ternyata tidak ada koordinasi, tidak bilang siapa-siapa, tiba-tiba muncul begitu saja. Jadi wapres mengambil satu sikap politik sendiri tanpa koordinasi dan tanpa izin kepada presiden. Ini –denger-denger, membuat marah dan kecewa kelompok, kubu Presiden Prabowo karena seperti tidak dihargai.”
Kami mencoba mencari informasi terkait narasi pemanggilan mendadak Gibran oleh Prabowo terlebih dahulu. Kami menggunakan kata kunci, “terungkap alasan wakil presiden gibran rakabuming raka mendadak dipanggil presiden prabowo subianto,” sesuai dengan narasi tulisan dalam video.
Hasil pencarian teratas mengarahkan ke video berikut dari TribunNews, yang terlihat sama dengan video yang diunggah ulang di TikTok. Pemanggilan mendadak Prabowo terhadap Gibran tidak terkait program Lapor Mas Wapres.
Berdasar laporan dari artikel video, Gibran pernah mendadak dipanggil Presiden Prabowo ketika sedang menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong, di Hutan Kota Plataran, Senayan, kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Hal itu dikarenakan Gibran harus menuju ke Istana Kepresidenan RI untuk mengikuti Rapat Kabinet Paripurna yang dipimpin langsung Prabowo.
Terkait klaim program "Lapor Mas Wapres" yang dilakukan tanpa koordinasi, juga coba kami pastikan kebenarannya. Hasil pencarian dengan Google, mengarahkan kami ke artikel yang dari Kompas.com berikut. Berdasar artikel tersebut, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan "Lapor Mas Wapres" dilaksanakan sesuai arahan dan selaras dengan pemerintahan Presiden Prabowo.
Hal ini juga telah dikonfirmasi Tirtosebelumnya. Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura, menegaskan, program "Lapor Mas Wapres" telah diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Prita Laura juga membantah jika Gibran membentuk program tersebut tanpa koordinasi dengan Prabowo, karena "Lapor Mas Wapres" adalah bagian dari program pemerintahan.
Lanjut ke bagian video kedua, yang menunjukkan Prabowo mengenakan pakaian batik coklat dan menyampaikan pesan tegas soal pelepasan jabatan bagi mereka yang tidak bekerja keras. Tirto melakukan penelusuran fakta dengan melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search).
Salah satu hasil pencarian mengarahkan pada unggahan instagram akun @bsip_ntt. Video tersebut menunjukkan hal yang sama. Dalam video tersebut, tertulis akun TikTok @banggaindonesia08 sebagai sumbernya.
Tirto kemudian mengunjungi akun tersebut, dan menemukan unggahan asli yang sama, dengan tampilan gambar video terlihat lebih utuh. Di sekitar detik ke-54 video tersebut, terlihat apa yang disampaikan Prabowo soal pelepasan jabatan bagi yang tidak bekerja keras. Potongan ini identik dengan unggahan video di TikTok.
Konteks pesan Prabowo ini adalah terkait pelepasan jabatan bagi pejabat yang mempersulit birokrasi dan menyusahkan rakyat. Tidak ada narasi soal kemarahan akibat program "Lapor Mas Wapres" dalam video tersebut.
Hasil pencarian lebih lanjut menunjukkan pesan Prabowo tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana, Kantor Presiden, pada 23 Oktober 2024.
Naskah lengkap arahan Prabowo diarsipkan oleh Antaradalam artikel berikut.
“Ini saya minta menteri-menteri sekarang mari kita lebih berani, mari kita lebih tidak ragu-ragu, untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada rakyat kita. Jangan ragu-ragu kalau saudara tidak puas dengan pejabat-pejabat di bawah anda laporkan, segera kita ganti. Begitu banyak orang yang mau mengabdi, tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, saudara saya beri wewenang copot segera. Suruh tinggal di rumah saja daripada bikin susah kita,” begitu potongan pesan Prabowo kala itu.
Hasil pencarian Tirto terkait potongan video pesan Prabowo tersebut kami temukan dari unggahan kanal YouTube Sekretariat Presiden berikut. Dalam video yang berdurasi 26 menit tersebut, terdapat pidato lengkap Prabowo kepada para menteri. Terlihat Gibran tengah duduk di sampingnya, mengenakan baju batik, sebagai Wakil Presiden. Pesan Prabowo yang dicuplik dalam video di TikTok diambil dari sekitar menit ke-18.
Sebelumnya, Tirto juga menemukan sejumlah unggahan yang memelintir pernyataan Prabowo dan menjadi misinformasi terkait kebijakan Prabowo.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video Presiden Prabowo Subianto marah kepada wakilnya Gibran Rakabuming Raka yang beredar di media sosial terkait program "Lapor Mas Wapres" bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Gibran memang sempat dipanggil mendadak oleh Prabowo ke Istana Kepresidenan RI. Namun konteks panggilan mendadak tersebut untuk menghadiri Rapat Kabinet Paripurna.
Sementara pesan Prabowo pada potongan video merupakan arahannya kepada para menteri, di sidang Kabinet Paripurna Perdana, Kantor Presiden, 23 Oktober 2024. Apa yang diucapkan Prabowo tidak ada kaitannya dengan program "Lapor Mas Wapres".
==
Peni Maulidia Julia Dara berkontribusi dalam penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Alfons Yoshio Hartanto & Farida Susanty