tirto.id - Konflik antara Israel-Palestina di jalur Gaza terus berlanjut. Kementerian Kesehatan di Gaza mencatat ada lebih dari 35 ribu warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, mengutip Al Jazeera.
Mengutip Antara, Israel melancarkan serangan ke Gaza yang menewaskan 39 jiwa dan membuat 64 orang lainnya terluka pada Kamis (16/5/2024). Sejumlah negara dunia berusaha untuk mengirimkan bantuan ke sana, namun kerap dihambat oleh Israel.
Kondisi tersebut memunculkan narasi adanya bantuan militer yang mulai masuk ke Gaza dari negara lain. Cuitan akun @21_mozza di X menjadi salah satu yang ramai mendapat perhatian (arsip).
"ALLAHU AKBAR ✊KEHADIRAN PASUKAN RUSIA DI #GAZA DISAMBUT HANGAT DAN SUJUD SYUKUR OLEH RAKYAT PALESTINA ALHAMDULILLAH ALLAH TIDAK TIDUR🤲," begitu isi unggahan 9 Mei 2024 tersebut.
Akun @21_mozza menyertakan sebuah kompilasi video pendek yang menunjukkan militer Rusia.
Sampai dengan Jumat (17/5/2024), cuitan tersebut telah mengumpulkan 234 repost, 834 tanda suka, dan 206 komentar. Video dalam unggahan mengumpulkan lebih dari 33 ribu penonton.
Tirto menemukan unggahan serupa tersebar di TikTok dari unggahan akun "dewi.persik549" (arsip).
Lalu bagaimana faktanya apakah benar adanya pasukan militer Rusia yang masuk ke Gaza dan mendapat sambutan hangat?
Pemeriksaan Fakta
Tim Riset Tirto melakukan penelusuran terhadap video pendek yang tersebar di media sosial. Cuplikan di bagian awal video mengarahkan ke artikel berikut dari situs Top War.
Artikel menggunakan foto yang serupa dengan salah satu foto di video. Pada foto tersebut, ada mobil militer berbendera Rusia yang lewat di sebelah anak-anak. Artikel tersebut tayang pada 24 Desember 2020. Saat itu, pasukan Rusia memasuki kota Ain Issa di Suriah.
Kala itu, militer Rusia memenuhi permintaan pemerintah Kurdi untuk menempatkan pos pengamanan di kota itu. Kejadian pada tahun 2020 ini terkait dengan perang sipil yang terjadi di Suriah.
Sayangnya, kami tidak menemukan hasil pencocokkan gambar yang sesuai untuk cuplikan lainnya.
Tirto kemudian mencari informasi soal keberadaan militer Rusia di Gaza. Hasil penelusuran mengarahkan ke artikel berikut dari Polygraph. Artikel membantah adanya militer Rusia yang masuk ke Gaza. Menurut mereka, isu tersebut telah beredar di media sosial sejak November 2023.
Salah satu unggahan di media sosial yang menyebar kala itu menggunakan potongan yang serupa dengan yang beredar saat ini. Artikel tersebut menunjukkan sebuah unggahan dari A24 News Agency yang menunjukkan kejadian serupa. Penampakan sekelompok anak berdiri berseberangan dengan mobil militer berbendera Rusia dapat dilihat di sekitar menit 1:09.
Klip tersebut berasal dari kejadian dari perang sipil di Suriah pada tahun 2020. Pasukan Amerika Serikat memaksa pasukan Rusia untuk kembali ke pangkalan mereka, saat hendak membawa kendaraan militer mereka untuk diservis, begitu bunyi kolom deskripsi video.
Tirto juga tidak menemukan informasi lain yang mendukung klaim adanya armada militer Rusia yang masuk ke Gaza. Rusia sejauh ini baru mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Berdasar informasi dari Badan Pemberitaan Rusia (TASS), pengiriman bantuan kemanusiaan dari Rusia ke Gaza misalnya dilakukan pada November 2023 dan Januari 2024. Bantuan dari Rusia mencapai 245 ton pada November 2023 dan 420 ton pada Januari 2024. Bantuan yang diberikan mencakup makanan, obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya untuk masyarakat di Gaza.
Kesimpulan
Berdasar penelusuran fakta, klaim adanya pasukan militer Rusia yang masuk ke Gaza, kemudian mendapat sambutan hangat dari masyarakat Palestina, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Salah satu cuplikan video menunjukkan pasukan Rusia di Suriah pada tahun 2020, bukan di Gaza. Rusia juga belum mengirimkan bantuan militer ke Gaza. Bantuan Rusia ke Gaza sejauh ini berupa bantuan kemanusiaan yang dikirim beberapa kali dalam tujuh bulan terakhir.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty