tirto.id - Konflik di kawasan Timur Tengah memanas setelah Iran menembakkan roket dan ratusan pesawat nirawak (drone) pada Minggu (14/4/2024) dini hari, mengincar pangkalan militer Israel. Aksi tersebut menjadi serangan pertama Iran, menggunakan senjata misil, dalam sejarah, ke tanah Israel.
Pihak Iran mengklaim serangan ini sebagai balasan atas tindakan Israel menyerang Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, awal April 2024 lalu. Pada Jumat (19/4/2024) muncul dugaan adanya serangan balasan Israel ke Iran yang tentunya makin memanaskan situasi.
Diskusi soal isu ini juga bertebaran di media sosial, termasuk narasi tentang kondisi Israel yang porak-poranda. Salah satunya ditemukan di unggahan akun Facebook "Safwan Yusuf Sfy" Minggu (14/4/2024) lalu.
Dia mengunggah sebuah video yang menunjukkan gambar gedung-gedung terbakar yang dinarasikan sebagai kondisi di Israel. Di sepanjang video satu menit lebih tersebut, terdapat teks bertuliskan, "Israel Live. Oh, my God". Pesan tersebut mengisyaratkan kondisi Israel sesaat setelah adanya berita serangan dari Iran.
Sampai dengan Selasa (23/4/2024), video tersebut telah diputar lebih dari 3,6 juta kali. Terdapat lebih dari 21 ribu komentar dan lebih dari 127 ribu impresi (emoticons) dari unggahan tersebut.
Di dalam video juga terdapat logo SnackVideo yang mengarahkan ke unggahan akun berikut, yang menjadi asal persebaran video tersebut (arsip).
Di Facebook, muncul juga unggahan yang menggunakan video serupa dengan narasi yang sedikit berbeda tapi senada. Disebutkan kalau terdapat 60 gedung markas badan intelijen Israel yang meledak dan hancur karena serangan rudal dan drone Iran. Disebut juga bahwa ada lebih dari 160 ribu orang pasukan Israel yang menjadi korban.
Setidaknya ada lima akun Facebook yang menyebarkan narasi berikut yakni Sinar Kencana Mas (arsip), Akbar Putra Anugrah (arsip), Yastuti Yas Tuti (arsip), Mochamad Yahdi (arsip), Kurnia Nia (arsip).
Lalu, apakah benar kota-kota di Israel dalam kondisi porak-poranda dengan banyak gedung terbakar setelah serangan Iran tersebut?
Penelusuran Fakta
Tirto coba menelusuri keaslian video yang digunakan dalam video tersebut. Terlihat setidaknya ada tiga kejadian kebakaran yang ditampilkan dalam video.
Bagian pertama, yang menunjukkan kebakaran di sebuah gedung dan jalan di depannya, kami coba identifikasi menggunakan metode reverse search image. Tirto mengambil beberapa potong gambar, kemudian menggunakan perangkat Google Lens untuk menelusuri gambar serupa.
Hasil pencarianTirto menunjukkan bahwa unggahan serupa pernah diunggah ke media sosial Kwai dengan tanggal 6 November 2023. Namun unggahan tersebut tidak lagi tersedia di platform tersebut. Keterangan dalam unggahan tersebut juga menyebut kejadian terjadi di Kota Ashkelon, Israel.
Pencarian video serupa dengan petunjuk yang diberikan unggahan tersebut tidak memberikan hasil. Namun, bisa dipastikan kalau video tersebut bukan menggambarkan kejadian di Israel pada April 2024, karena video yang sama telah digunakan pada November 2023 lalu.
Lebih lanjut, kejadian kebakaran lain yang terekam di video tersebut juga bukan berasal dari kejadian April 2024, bahkan tidak ada hubungannya dengan Israel.
Hasil penelusuran, juga menggunakan metode reverse search image, menunjukkan kalau kebakaran tersebut terjadi di Tianjin, Tiongkok, sekitar Agustus tahun 2023 lalu. Lebih tepatnya, itu adalah gedung perkantoran Xintiandi.
Kejadian kebakaran tersebut diambil dari beberapa sudut yang kemudian digunakan juga dalam video kompilasi yang disebar di Facebook.
Terkait dengan klaim yang menyebut adanya 60 gedung markas badan intelijen Israel yang hancur dan lebih dari 160 ribu orang pasukan yang menjadi korban, juga tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Menukil CNN, hampir semua misil dan drone yang diluncurkan Iran ke arah Israel telah berhasil dilumpuhkan dan dicegah masuk ke Israel oleh Israel dan sekutunya.
Satu-satunya korban dari kejadian tersebut adalah seorang gadis tujuh tahun di Israel Selatan yang mengalami luka-luka. Sementara dampak infrastruktur yang terjadi hanya kerusakan ringan di sebuah pangkalan udara, seperti yang dirangkum Tirto dari Associated Press.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan, klaim yang menyebut banyak gedung di Israel yang terbakar karena serangan Iran bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang digunakan dalam unggahan di Facebook berasal dari kejadian lain pada November 2023 dan kebakaran gedung Xintiandi di Tiongkok, Agustus 2023 lalu.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty