tirto.id - Pemerintah baru-baru ini menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni pertalite dan solar, serta BBM non-subsidi, pertamax, pada Sabtu (3/9/2022). Kenaikan ini pun memicu reaksi dari masyarakat, umumnya berupa penolakan.
Misalnya, baru-baru ini, Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak, yang mewakili dari Aliansi 1209 gabungan PA 212, FPI dan GNPF, meminta Jokowi mundur dari kursi presiden karena tak mampu menjaga harga BBM pada Senin (12/9/2022). Mahasiswa di sejumlah daerah pun menggelar aksi unjuk rasa, seperti di Jakarta, Sumatera Selatan dan daerah lainnya.
Selain ramai dengan aksi demonstrasi, di media sosial pun isu ini mendapat banyak perhatian. Di antara banyaknya pemberitaan terkait isu BBM, tidak sedikit juga misinformasi yang beredar.
Sebuah unggahan di grup Berita Rakyat oleh akun bernama Skyhigh tanggal 8 September 2022, mengklaim bahwa ada sebuah SPBU di Tuban yang dibakar massa sebagai protes kenaikan harga BBM.
"SPBU DI TUBAN DIB4KAR M4SA, KESABARAN R4KYAT SUDAH HABIS !!!" bunyi deskripsi dari unggahan tersebut. Unggahan itu disertai pula dengan video berdurasi 11 menit 39 detik.
Sementara keterangan di thumbnail video juga berisikan keterangan yang berbunyi serupa, dengan tambahan di bagian bawah, "Tinggal tunggu bom waktu, istana dibakar rakyat!"
Sampai Selasa (13/9/2022), video dan unggahan tersebut sudah diputar 52 ribu kali, mendapat 1.500 reaksi, serta 500 lebih komentar.
Lalu, bagaimana kebenaran informasi ini? Apakah benar ada SPBU di Tuban yang dibakar massa akibat kenaikan harga BBM?
Penelusuran Fakta
Isi video terdiri dari beberapa potongan klip. Diawali dengan klip SPBU terbakar dengan keterangan lokasi di Kecamatan Singgahan, Tuban. Dilanjutkan dengan potongan video komentar dari Ahmad Khozinudin, advokat mantan Direktur Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang disandingkan dengan video massa aksi.
Video berlanjut dengan cuplikan SPBU Vivo dengan narasi pasokan Revvo 89 yang habis di sejumlah lokasi. Selanjutnya dari menit 1:45 sampai akhir video, cuplikan aksi massa di sejumlah daerah diulang beberapa kali, dengan narator membacakan isi dari sebuah video dari SnackVideo yang dikutip, diikuti komentar-komentar dari netizen di video tersebut.
Setelah menonton habis video tersebut, Tim Riset Tirto mencari sumber video kebakaran di SPBU Tuban yang disebutkan oleh narator. Unggahan video di Facebook mencantumkan akun SnackVideo bernama Zas Chanels. Ternyata akun tersebut memang mengunggah video yang identik dengan yang dicuplik di unggahan Facebook.
Tirto kemudian menggunakan mesin pencari Google untuk memastikan keabsahan kejadian kebakaran di SPBU Tuban tersebut. Menggunakan kata kunci 'SPBU Tuban terbakar", muncul hasil sejumlah pemberitaan mengenai kejadian kebakaran SPBU di Tuban tertanggal 4 September 2022, satu hari setelah pengumuman kenaikan harga BBM.
Tiga video rekomendasi teratas dari TribunJatim Official dan Harian Surya, menunjukkan video kejadian tersebut, yang ternyata identik dengan yang diunggah di Facebook dan SnackVideo. Hanya saja, ketiga video tersebut punya durasi yang lebih panjang dan menunjukkan cuplikan kebakaran di dalam lingkungan SPBU. Terlihat sebuah unit mobil pikap yang menjadi sumber kebakarannya.
Namun, penyebab kebakaran yang diklaim di keterangan video di Facebook ternyata tidak tepat. Menurut keterangan di video TribunJatim Official, mobil box itu terbakar di sebuah SPBU di Tuban, Sabtu (3/9/2022), sekitar pukul 14.30 WIB. Namun, menurut deskripsi tersebut, hanya kebetulan saja kebakaran truk box itu bersamaan dengan pengumuman resmi pemerintah soal kenaikan harga BBM, sehingga tidak ada hubungannya dengan demonstrasi kenaikan harga BBM.
Lebih jauh, berdasarkan laporanKompas.com, yang terbakar adalah satu unit mobil pikap yang tengah mengantre untuk mengisi BBM di Desa Lalujor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
"Saat mengisi BBM di SPBU pick-up tersebut tankinya bocor sedikit sehingga terjadi kebakaran kecil," terang Sutaji, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tuban, dinukil dari Kompas.com.
Sutaji juga menjelaskan kebakaran mobil pikap tersebut terjadi pada Sabtu (3/9/2022), sekitar pukul 14.00 WIB, saat banyak yang pemilik kendaraan yang antre jelang kenaikan harga.
Selanjutnya kolase video aksi massa yang ditampilkan berulang-ulang dalam video juga kami telusuri kebenarannya. Video-video tersebut adalah hasil penggabungan dari beberapa kejadian demonstrasi yang terjadi sebelumnya.
Pada cuplikan video pertama terlihat massa aksi bergerak menggunakan sepeda motor dan bus, terdapat keterangan lokasi Makassar, Sulawesi Selatan, lalu dilanjutkan dengan keterangan Surabaya, Jawa Timur. Berdasar dua keterangan lokasi tersebut, dilakukan penelusuran di Youtube dengan kata kunci "Demo kenaikan BBM Makassar Surabaya".
Hasilnya video pertama dari akun YouTube CNN Indonesia berjudul "Demo Kenaikan Harga BBM", tertanggal 1 September 2022, menampilkan footage yang sama.
Kemudian, cuplikan selanjutnya menunjukkan massa aksi dengan jaket biru dan membawa beragam poster. Di keterangan bagian bawahnya terdapat keterangan "PB PMII siap terjunkan 2000 kader dari seluruh Indonesia, untuk berunjuk rasa di depan Istana Negara, Senin (05/9/2022)".
Menggunakan informasi tersebut, pencarian video dengan kata kunci "PMII Istana Negara Aksi Demo Kenaikan BBM", mengarahkan kami ke video berjudul "Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa dan Buruh Bakal Serbu Istana Negara hingga Gedung DPR RI" yang diunggah akun YouTube Kompas.com, pada Senin (5/9/2022).
Deskripsi di video itu serupa dengan deskripsi di video yang diunggah di Facebook, yaitu bahwa Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mengatakan, pihaknya siap menerjunkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia, guna berunjuk rasa di depan Istana Negara, pada Senin (5/9/2022) mulai pukul 13.00 WIB.
Cuplikan-cuplikan video yang dirangkai Kompas ini juga identik dengan apa yang diunggah di Facebook dan SnackVideo.
Lebih lanjut, berdasar pencarian Yandex, bagian yang menampilkan Ketua Umum Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sedang diwawancara merupakan potongan dari video lain. Tepatnya dari video yang diunggah akun YouTube Kompas.com pada 21 April 2022.
Kesimpulan
Berdasar penelusuran fakta yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa unggahan di Facebook dan SnackVideo terkait SPBU Tuban dibakar massa sebagai protes kenaikan BBM bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Kebakaran memang terjadi SPBU di Tuban pada 3 Septermber 2022. Namun, bukan SPBU yang dibakar massa, melainkan sebuah mobil pikap yang terbakar akibat tanki bocor.
Selain itu, cuplikan video aksi massa yang ditampilkan adalah kolase dari aksi demonstrasi lain di sejumlah kota.
Editor: Farida Susanty