Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks 44 Ribu Pasukan Dayak Merah Tiba di Jakarta

Tak ada keterangan resmi yang menyebut sebanyak 44 ribu pasukan dayak merah tiba di Jakarta dan Panglima Jilah siap menghukum Rocky Gerung dengan hukum adat

Hoaks 44 Ribu Pasukan Dayak Merah Tiba di Jakarta
Header Periksa Fakta Dayak Hukum Rocky Gerung. tirtoid/Fuad

tirto.id - Rocky Gerung kembali menjadi sorotan publik usai dirinya mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam video yang viral di media sosial beberapa hari lalu, pengamat politik itu menyinggung usaha Jokowi dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai upaya menjaga warisan masa pemerintahannya.

Melansir Tirto, Rocky sempat menyampaikan pernyataan kontroversial tentang Jokowi.

"Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, enggak memikirkan nasib kita [masyarakat Indonesia dan buruh]. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat," ujar Rocky, dikutip dari pemberitaan Tirto di awal Agustus 2023.

Pernyataan Rocky itu memicu kemarahan Ketua Adat Dayak sekaligus Pemimpin Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Panglima Jila Agustinus. Mengutip laporan Warta Ekonomi, Agustinus—dengan mengatasnamakan masyarakat Dayak—mengatakan ucapan Rocky tersebut telah menghina simbol negara.

"Kami masyarakat Dayak marah! Tidak boleh ada lagi yang mengganggu, yang menghina presiden. Presiden itu adalah simbol negara. Menghina Presiden sama saja dengan menghina negara," tegas Agustinus di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/8/2023).

Di tengah perbincangan isu ini, sebuah unggahan Facebook menyebarkan klaim tentang 44 ribu pasukan dayak merah tiba di Jakarta, disertai narasi yang menyebut Panglima Jilah siap menghukum Rocky Gerung dengan hukum adat.

Akun "Ailyn Zoil" mengunggah video berdurasi 10 menit dan 31 detik itu dengan keterangan gambar "BREAKING NEWS 44 RIBU PASUKAN MERAH TIBA DI JKT PANGLIMA JILAH SIAP HUKUM ROCKY GERUNG DENGAN ADAT".

Terdapat takarir "44 Ribu Pasukan Dayak Merah Tiba Dijakarta, Panglima Jilah Mvrk4 Rocky Gerung Tak Diproses" dalam unggahan tersebut.

Foto Periksa Fakta Dayak Hukum Rocky Gerung

Foto Periksa Fakta Dayak Hukum Rocky Gerung. foto/Hotline periksa fakta tirto

Thumbnail video memperlihatkan sekumpulan massa mengenakan baju dan atribut berwarna merah. Dalam foto tersebut juga nampak Presiden Jokowi sedang berdiri di depan mimbar persis di hadapan sekumpulan massa tersebut.

Sepanjang 11—14 Agustus 2023 atau selama tiga hari tersebar di Facebook, unggahan tersebut telah memperoleh 2,9 ribu tanda suka, 2,4 ribu komentar, dan telah dilihat sebanyak 146 ribu kali.

Lantas, benarkah klaim yang menyebut ada sebanyak 44 ribu pasukan dayak merah tiba di Jakarta dan Panglima Jilah siap menghukum Rocky Gerung dengan hukum adat?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini secara utuh dari awal hingga akhir.

Di menit awal, video menampilkan beberapa footage, salah satunya Ketua Adat Dayak sekaligus Pemimpin Pasukan Merah TBBR Panglima Jila Agustinus. Terlihat Panglima Jilah dan sekumpulan massa mengenakan baju dan atribut berwarna merah sedang berkumpul di suatu tempat.

Footage juga menampilkan Panglima Jilah terlihat sedang memberikan keterangan pers, ia mengatakan pembangunan IKN merupakan harga mati dan penting bagi masyarakat Kalimantan.

Berbekal informasi yang diucapkan Panglima Jilah, kami menelusuri asal-usul konteks pernyataan dan potongan video tersebut dengan memasukkan kata kunci “Panglima Jilah IKN Harga Mati” ke platform YouTube.

Hasilnya, kami menemukan cuplikan footage itu identik dengan video milik Kompas TV berjudul "NAH LOH! Tokoh Dayak Marah Rocky Gerung Hina Jokowi Saat Kritik IKN" yang diunggah pada Rabu (9/8/2023). Pernyataan tersebut disampaikan Panglima Jilah usai mendatangi Bareskrim Polri.

Lebih lanjut, cuplikan footage lainnya berupa pernyataan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais yang menyatakan sikap akan membantu Rocky Gerung.

Politisi senior itu berpendapat kalau Rocky Gerung merupakan tokoh penting di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Ia pun berharap tokoh KAMI dan para advokat untuk turut membela Rocky Gerung.

Tirto kemudian menelusuri kanal YouTube Amien Rais Official. Hasilnya, kami menemukan cuplikan pernyataan Amien Rais tersebut berasal dari video yang diunggah pada Rabu (9/8/2023) dengan judul "KITA HARUS BANTU ROCKY GERUNG! #partaiummat".

Secara keseluruhan, kedua video tersebut (dokumentasi Kompas TV dan video di kanal YouTube Amien Rais Official) tidak membahas dan membenarkan klaim tentang 44 ribu pasukan dayak merah tiba di Jakarta, maupun klaim Panglima Jilah siap menghukum Rocky Gerung dengan hukum adat.

Selain menampilkan sederet footage, video juga diisi pembacaan narasi. Tirto melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut.

Kami memasukkan kata kunci "panglima jilah akan menghukum rocky gerung pakai cara adat" ke mesin pencarian Google. Kata kunci yang digunakan merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator di video.

Hasilnya, Tirto menemukan artikel dari laman aceh.tribunnews.com. Artikel tersebut mengutip beberapa pernyataan pimpinan Pasukan Merah TBBR Panglima Jilah saat mendatangi Bareskrim Polri, Rabu (9/8/2023).

Dilansir dari artikel yang diunggah pada Kamis (10/8/2023) itu, Panglima Jilah mengatakan masyarakat dayak marah atas pernyataan Rocky Gerung.

Ia pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan atensi terhadap kasus tersebut. Panglima Jilah menuturkan, ia bakal menggunakan hukum adat jika tuntutan itu tidak diindahkan oleh Polri

Secara keseluruhan, artikel tersebut tidak membahas dan membenarkan klaim tentang 44 ribu pasukan dayak merah yang tiba di Jakarta. Panglima Jilah memang mengeluarkan pernyataan akan menggunakan hukum adat. Namun, hal itu baru akan direncanakan jika Polri tak memberikan atensi terhadap kasus Rocky Gerung.

Narator kemudian membacakan narasi kedua dengan topik berbeda. Tirto kembali melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci "amien rais bela rocky sebut filsuf internasional"—sesuai dengan judul narasi yang dibacakan dalam video—ke mesin pencarian Google.

Hasilnya, kami menemukan artikel dari laman Seword yang diunggah pada Rabu (9/8/2023). Artikel tersebut merupakan opini penulis yang mengomentari sikap Amien Rais yang membela Rocky Gerung, sama sekali tidak membahas dan membenarkan klaim tentang 44 ribu pasukan dayak merah yang tiba di Jakarta.

Tirto kemudian melakukan pengecekan untuk mengetahui asal-usul klaim dan isu ini dengan memasukkan kata kunci "44 ribu pasukan dayak merah tiba di jakarta" ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan artikel dari laman medan.tribunnews yang diunggah pada Kamis (10/8/2023).

Artikel tersebut menuliskan klaim yang menyebut Panglima Jilah mempunyai 44 ribu pasukan merah. Meski begitu, tidak ada informasi dan sumber kredibel lain yang membuktikan 44 ribu pasukan merah itu tiba di Jakarta.

Terakhir, Tirto membedah thumbnail yang digunakan dalam video. Kami menemukan ada kemiripan antara thumbnail dan cuplikan footage dengan foto yang diunggah Warta Ekonomi pada Kamis (10/8/2023).

Dalam unggahan foto itu, terdapat kredit foto bertuliskan Youtube/Sekretariat Presiden. Kami kemudian melakukan penelusuran di platform YouTube dengan menggunakan kata kunci "Panglima Jilah Sekretariat Presiden".

Hasilnya, kami menemukan gambar thumbnail dan cuplikan footage itu berasal dari video asli yang diunggah Sekretariat Presiden.

Video itu merupakan dokumentasi Peresmian Pembukaan Bahaupm Bide Bahana TBBR di Pontianak, Kalimantan Barat, pada November 2022 lalu, bukan di Jakarta seperti klaim unggahan. Dalam video tersebut, Presiden Jokowi sedang berbicara di hadapan massa berpakaian merah, persis dengan yang diperlihatkan dalam thumbnail unggahan.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ada keterangan resmi yang menyebut sebanyak 44 ribu pasukan dayak merah tiba di Jakarta dan Panglima Jilah siap menghukum Rocky Gerung dengan hukum adat.

Foto yang digunakan di thumbnail video adalah hasil suntingan dari dokumentasi Peresmian Pembukaan Bahaupm Bide Bahana TBBR di Pontianak, Kalimantan Barat, pada November 2022 lalu.

Jadi, klaim yang menyebut sebanyak 44 ribu pasukan dayak merah tiba di Jakarta dan Panglima Jilah siap menghukum Rocky Gerung dengan hukum adat itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Shanies Tri Pinasthi