tirto.id - Gibran Rakabuming Raka menanggapi hasil hitung cepat yang menyatakan dirinya bersama Teguh Prakoso memenangkan kompetisi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Rabu (9/12/2020). Mereka unggul telak dari pasangan Bagyo Wahyono-Fx Supardjo (Bajo).
Gibran bilang setelah ini dia akan mengunjungi Bagyo dan Supardjo. Dia juga berpesan setelah ini agar tidak ada “kubu-kubuan.”
“Bagaimanapun ini sudah selesai, tidak ada kubu-kubuan lagi. Semua warga Solo bahu membahu untuk membangun Solo,” kata Gibran dalam keterangan resmi yang disiarkan melalui akun Youtube pribadi, Rabu (9/12/2020).
Perhitungan cepat yang dilakukan oleh Tim Pemenangan Gibran-Teguh pukul 17.00 WIB, dari 206.204 suara masuk dari 954 TPS, Gibran-Teguh memperoleh 85,14 persen atau 176.662 suara. Sementara Bajo 14,86 persen atau 30.642.
Angka ini sebenarnya lebih rendah dari target yang diinginkan, 92 persen. Namun Gibran bilang tak lagi mempersoalkan itu. Ia bilang yang paling prioritas saat ini adalah kesehatan warga dan pilkada lancar. “Secara umum pilkada ini sudah berjalan lancar, aman. Antusiasme warga untuk datang ke TPS juga cukup baik.”
“Yang jelas saya dan Pak Teguh berterima kasih sekali kepada jajaran KPU, Bawaslu, TNI/Polri sehingga acara pemungutan suara pada pagi hari ini berjalan lancar,” Gibran menambahkan.
Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo menang telak di tempatnya mencoblos, TPS nomor 22 Manahan. Dari hasil rekapitulasi, Gibran meraih 171 suara, sementara lawannya mendapat 24 suara. Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 22 Toto Saronto menyebut suara tidak sah sebanyak 12, sehingga total suara 208, sedangkan daftar pemilih tetap 314.
Toto menyebut tingkat partisipasi pemilih menurun dibanding saat Pilpres 2019 lalu. Hal itu menurutnya diakibatkan oleh COVID-19 dan banyak warga masih di perantauan. “Padahal kami sudah menyiapkan thermogun, hand sanitizer, sabun, masker, sarung tangan. Tetapi, ya, memang seperti ini hasilnya,” katanya, seperti dikutip dari Antara.
Berdasar rekapitulasi di TPS 8 Penumping, tempat Bagyo mencoblos, mereka hanya mampu mengamankan 58 suara, sedangkan Gibran-Teguh meraup 146. Ketua KPPS 8 Penumping Andre Musono mengatakan untuk surat suara tidak sah sebanyak 45 dengan mayoritas pemilih mencoblos kedua calon.
Kemenangan yang mudah di dua TPS di atas telah diprediksi oleh pengamat dan survei. Namun, Pilkada Solo diwarnai oleh dugaan pencabutan dan pemalsuan data KTP pendukung calon perseorangan Bajo. Kemudian juga terjadi dugaan bagi-bagi uang untuk memuluskan tahap verifikasi faktual.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Rio Apinino