tirto.id - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyalurkan dana sebesar Rp501,2 miliar untuk program peneliti dan pengembangan. Anggaran tersebut telah mendanai 279 riset, melibatkan 950 peneliti di 78 lembaga sejak 2015 hingga 2022.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurachman menjelaskan tahun ini pihaknya lebih selektif dalam pendanaan. Prioritas utama yaitu riset-riset yang berpotensi mencapai komersialisasi dan dapat dimanfaatkan langsung oleh industri.
"Salah satu Inovasi unggulan dari program litbang untuk peningkatan konsumsi dalam negeri dan nilai tambah kelapa sawit yaitu reka cipta Bensin Sawit (Bensa) dengan RON 110 dan Minyak Makan Sehat. Peneliti Riset ini yang berasal dari ITB, dinobatkan sebagai Innovator of the Year of Sustainable Energy pada perhelatan People of The Year 2022 Metro TV,” kata Eddy, Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Kemudian, Eddy menjelaskan untuk pencapaian program pengembangan SDM sebanyak
11.688 peserta pelatihan dan 4.265 mahasiswa mendapatkan beasiswa. Dana yang dikucurkan sebanyak Rp305,2 miliar terhitung sejak 2015 hingga 2022.
Pihaknya pun berkomitmen untuk terus menambah jumlah penerima manfaat program ini pada tahun-tahun mendatang. Tidak hanya itu, dia juga mamerkan kontribusi BPDPKS dalam pengembangan UMKM Sawit di tanah air.
Eddy menuturkan pihaknya telah menjalankan berbagai program dan berkolaborasi dengan stakeholder lain. Dia pun berharap hal itu bisa ditingkatkan pada 2023.
"BPDPKS telah menjalankan berbagai program kemitraan UKMK sawit dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi, asosiasi petani sawit, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), disamping itu di akhir tahun ini, BPDPKS juga telah mendapatkan penghargaan Sawit Indonesia Award 2022 dalam kategori Pemberdayaan UKMK dan Petani Sawit," bebernya.
"Seluruh capaian ini tentunya tidak mungkin bisa diraih sendiri oleh BPDPKS, melalui dukungan dan sinergi yang baik dari seluruh stakeholder, tentunya tahun 2023 akan menjadi tantangan baru bagi industri sawit Indonesia dan BPDPKS khususnya untuk dapat mempertahankan kinerja dan capaian yang lebih baik,” pungkasnya.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin