tirto.id - Rabu pagi, 22 April, Ravio Patra masih terjaga. Semalaman ia belum tidur. Ia baru memejamkan mata menjelang pukul 8 pagi. Hari-hari belakangan, jam tidur Ravio memang amburadul.
Salah satu aktivitas Ravio saat begadang hari itu adalah mengobrol dengan Staf Khusus 'Milenial' Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar. Obrolan itu terhenti sekitar pukul 07.50 pagi. Inti dari percakapan keduanya adalah mengonfirmasi proyek di Papua yang diduga melibatkan perusahaan Billy, PT Papua Muda Inspirasi.
Beberapa jam setelah kejadian itu, akun Whatsapp Ravio diretas. Pada malam hari, Ravio ditangkap polisi dengan tuduhan telah menyebarkan pesan ajakan membuat keonaran.
Sebelum Ravio menghubungi Billy, Ravio memang sempat mengkritik Billy yang diduga terlibat konflik kepentingan dalam proyek-proyek pemerintah di Papua. Desas-desus itu pun sudah ramai jadi perbincangan publik, salah satunya adalah proyek Papuan Youth Innovation and Creativity Hub.
Papuan Youth Innovation and Creativity Hub dibangun dengan tujuan menjadi pusat inovasi serupa Silicon Valley of Indonesia di Papua. Lembah Silikon berada di daerah California, Amerika Serikat, yang menjadi pusat banyak perusahaan komputer dan teknologi, di antaranya Apple, Yahoo!, Google, Intel, dan sebagainya.
Terdengar ambisius, "pusat inovasi" yang mau dibikin Billy itu, yang gembar-gembornya bakal menjadi pusat pengembangan startup, teknologi, dan bisnis, akan dibangun di Jalan Vim, wilayah Kotaraja, Jayapura, dengan luas tanah 1,5 hektare, terdiri dari ruangan belajar, teknologi internet, dan asrama yang menampung 100 pemuda atau pemudi asal Papua.
Berdasarkan laman lpse.pu.go.id, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan pelelangan tender Penyusunan Dokumen Lingkungan (UKL/UPL) Pembangunan Bangunan Gedung Papua Youth Creative Hub Papua Muda Inspiratif Kota Jayapura dengan pagu anggaran Rp802 juta, yang bersumber dari APBN 2020.
Pada pertengahan Oktober 2019, Billy Mambrasar mengatakan "innovation hub" itu akan mengusung konsep seperti Malaysian Global Innovation and Creativity Centre (MaGIC) di Cyberjaya, Malaysia.
"Kita akan pilih putra-putri terbaik, bukan hanya dari Papua, by the way. Kita akan tap in ke Maluku, NTT, lalu kita pilih mereka yang punya bakat dengan beberapa tes, mereka tinggal di situ, lalu mereka akan menginkubasi," sesumbar Billy.
Nantinya, dalam inkubasi, lanjut Billy, peserta akan diberikan permasalahan sosial, misalnya soal tingginya buta huruf di daerah pedesaan di Papua. Dari situ peserta mulai berkreasi, belajar coding, programing, bikin bisnis konsep didampingi oleh mentor-mentor yang ditunjuk sampai bisnis mereka meluncur, tambah Billy.
Bagaimana dengan pendanaan? Tentu saja pendanaan pusat inovasi itu awalnya akan berasal dari pemerintah Indonesia.
Di Balik Papuan Youth Innovation and Creativity Hub
Adalah PT Papua Muda Inspirasi, perusahaan yang ditunjuk untuk mengelola Papuan Youth Innovation and Creativity Hub. Perusahaan yang beralamat di Sorong, Papua Barat, ini didirikan oleh 22 pemuda dan pemudi Papua.
Orang-orang yang tercatat sebagai founder gerakan itu Billy Mambrasar, Korinus Woimba, Neas Wanimbo, Simon Tabuni, Yane Ansananai, Steve Mara, Carlos Paisei, Yoshua Gombo, Richard Mahuze, Amos Warisio, Mey Osok, Vanda Astri Korisano, Martha Itar, Nani Uswanas, Neil Aiwoy, Rini Modouw, Anies Lamere, Paskalis Pigai, Edward Kabesh, Misye Sada, Putri Nere dan Charles Toto.
Mereka merupakan anak-anak muda Papua dengan berbagai latar belakang, mulai dari dosen, wirausahawan hingga koki.
Saat ini, ada 308 startup dan UKM yang diklaim di bawah binaan PT Papua Muda Inspirasi, bekerja sama dengan Kemenkop dan UKM. PT Papua Muda Inspirasi berperan memberikan pelatihan dan pendampingan, sedangkan Kemenkop dan UKM memberikan permodalan melalui mekanisme hibah dan pinjaman lunak.
Gerakan Papua Muda Inspirasi ini sejak awal didukung dan difasilitasi oleh Badan Intelijen Negara, saat ini dipimpin oleh Budi Gunawan, seorang pensiunan jenderal polisi yang ditunjuk Presiden Joko Widodo pada 2016, sebelumnya wakil kepala kepolisian Indonesia.
“Anak-anak muda Papua perlu untuk didukung dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan membangun startup dan social entrepreneurship untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” kata Kepala BIN Budi Gunawan di sela-sela acara peresmian, seperti dikutip rmco.id.
Selain pembangunan Papuan Youth Innovation and Creativity Hub, Billy meminta ada Youth Creativity Hub di wilayah timur Indonesia lain, yakni di Ambon, Maluku. Presiden Jokowi agaknya merestui usulan itu. Nantinya, Maluku Youth Creativity Hub dibangun di kawasan Poka, kecamatan Teluk Ambon, dengan anggaran APBN 2021 sebesar Rp204 miliar.
"Saya terus mengejar Pak Presiden agar Maluku juga ada, dan dengan dorongan dan support dari Pak Budi Gunawan juga, akhirnya lahirlah Maluku Youth Creativity Hub, yang akan menjadi pusat pengembangan UMKM juga di provinsi ini," kata Billy.
Menghilangkan Jejak Digital
Pada hari Ravio ditangkap, 23 April, Kementerian Koperasi dan UKM mengeluarkan bantahan terhadap pernyataan Billy Mambrasar tentang dukungan uang bagi pengusaha muda yang tergabung dalam PT Papua Muda Inspirasi.
Padahal, pernyataan Billy muncul dalam berita terbit Februari, dua bulan sebelumnya. Pada saat itu, Billy mengatakan gerakan Papua Muda Inspiratif telah menggerakan 308 entrepreneur muda Papua untuk kemudian bisa dikapitalisasi usahanya. Dari jumlah itu, 21 di antaranya diluncurkan bisnis usaha mereka dengan dukungan Kemenkop dan UKM.
Kemenkop dan UKM memberi dukungan dana berupa hibah untuk usaha mikro, pinjaman dana bergulir untuk usaha menengah, dan pinjaman bunga ringan untuk usaha lebih besar. “Dan untuk yang 21 bisnis yang besok akan diluncurkan itu diberikan pinjaman dana bergulir melalui mekanisme LPDB,” klaim Billy.
Rencananya, dana bergulir yang dialokasikan Rp1,4 miliar untuk 21 wirausaha muda itu, dengan kisaran pinjaman Rp12 juta hingga Rp30 juta per orang, yang akan diakses melalui koperasi.
Soal bantahan yang terlambat itu, Humas Kemenkop dan UKM, Ali Imran Rasidin berkata tidak mengetahui secara pasti. “Mungkin lagi ramai di media sosial, maka kami kasih klarifikasi,” katanya.
Dalam keterangan tertulis pada 23 April, Kemenkop dan UKM memberikan dukungan untuk pengembangan UKM dan pengusaha muda di Papua.
Kejanggalan lain, jika sekadar dukungan, kenapa berita pada 18 Februari dihapus dari website Kemenkop dan UKM?
Menurut Ali, mungkin persepsi orang lain-lain, sehingga dari berita itu, "orang berpikir sudah menerima bantuan, padahal masih dalam rangka (rencana), belum ada pembahasan." (Meski sudah dihapus, pemberitaan itu masih bisa diakses melalui web cache google.)
Sementara Jaenal Aripin, Direktur Umum dan Hukum Lembaga Pengelola Dana Bergulir, tak mengetahui soal penghapusan berita tersebut. Ia menganggap persoalan PT Papua Muda Inspirasi sudah selesai karena lembaganya menyalurkan ke koperasi, bukan ke perseroan terbatas.
"Itu sebenarnya belum terjadi. Enggak ada satu rupiah pun istilahnya mengucur ke situ (PT Papua Muda Inspirasi)," kata Jaenal kepada Tirto pada 4 Mei.
Ia menjelaskan mekanisme mendapatkan bantuan wirausaha pemula harus mengikuti pelatihan kewirausahaan dari Kemenkop dan UKM. Setelahnya, pemerintah menyediakan program bantuan tapi harus melalui mekanisme kompetisi. Data-data kompetisi tersebut dari Dinas Koperasi setempat.
“Jadi, pelatihan saja belum karena COVID-19 dan proses pihak ketiga dan segala macam, apalagi pemberian bantuan,” katanya.
Benarkah demikian?
Jika merujuk pada program kegiatan PT Papua Muda Inspirasi, pada 17-19 Februari, ada 45 calon pengusaha muda mengikuti acara Business Bootcamp Roadshow di Kota Jayapura. Pelatihan bisnis wirausaha itu, salah satu mentornya adalah Patricia Novelista Gracia Ormuseray, pemilik usaha Exotyc asal Jayapura. Bahkan LPDB-KUMKM sebagai perwakilan pemerintah hadir dalam acara tersebut.
Bukan hanya berita yang hilang. Setelah Ravio ditangkap, laman founder PT Papua Muda Inspirasi dari situs resmi papuamudainspiratif.org juga turut menghilang. Ke-22 nama pendiri gerakan ini tidak bisa lagi diakses secara normal. Namun, jejak laman itu masih tersimpan dalam web cache google.
Sementara berdasarkan akta perusahaan per 16 Oktober 2019, PT Papua Muda Inspirasi tercatat sebagai perusahaan swasta nasional dengan modal dasar Rp 500 juta untuk 500 lembar saham.
Dari data yang sama, ada lima pengurus dan pemegang saham, di antaranya Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau dikenal Billy Mambrasar sebagai direktur utama, Edward Kabes sebagai direktur, Neil Leonardo Aiwoy sebagai komisaris. Sementara dua orang lain adalah pemegang saham: Agustine Arriella Nere (Putri Nere) dan Isnaini Varidah Uswanas. Masing-masing pemegang saham dan pengurus memiliki saham Rp100 juta.
Edward Kabes adalah pengusaha migas asal Papua. Ia adalah Direktur PT Papua Energi Utama. Neil Leonardo Aiwoy tercatat bekerja sebagai pegawai di bagian hukum Perusahaan Listrik Negara. Putri Nere merupakan Miss Papua tahun 2006. Sementara Isnaini Varidah Uswanas adalah alumnus Universitas Cenderawasih.
Kami mengkonfirmasi ke Neil Aiwoy terkait seluk beluk perusahaan dan bagaimana PT Papua Muda Inspirasi disebut-sebut bekerja sama dengan pemerintah. Neil meminta kami untuk menghubunginya satu jam kemudian.
"Sori, sori saya ada meeting sebentar, nanti bisa satu jam lagi telepon," kata Neil, yang sempat kaget menerima telepon dari wartawan.
Sejam kemudian, kami dua kali menghubungiya, tapi tak direspons. Neil juga tak merespons pesan Whatsapp dari kami.
Kami juga mengontak Billy Mambarsar via teleponnya, tetapi tak direspons juga.
=======
Klarifikasi dari Patricia Novelista Gracia Ormuseray
Terkait laporan Tirto pada 6 Mei 2020 di mana nama saya disebut sebagai mentor dalam salah satu kegiatan PT Papua Muda Inspirasi (acara Business Bootcamp Roadshow di Kota Jayapura pada Februari 2020), ada beberapa hal yang ingin saya klarifikasi:
1. Saya bukan founder, anggota, maupun penerima bantuan melalui mekanisme PT Papua Muda Inspirasi (PMI).
2. Usaha saya EXOTYC tidak pernah menerima bantuan atau dana dari manapun, apalagi dari PT PMI. Usaha yang saya bangun selama beberapa tahun, dari usaha online sejak 2015 hingga saya buka toko offline pada Februari 2020, adalah betul-betul usaha dengan support dana secara mandiri.
3. Terkait beberapa artikel dan pemberitaan yang menyebut nama saya sebagai pengusaha binaan atau anggota PT PMI yang menerima bantuan, saya ingin mengklarifikasi hal itu tidak benar.
4. Ketika mengikut kegiatan pertama bersama PT PMI di Jakarta pada akhir tahun 2019, saya hanya dikontak via telepon oleh Billy Mambrasar (Direktur Utama PT PMI, Stafsus ‘Milenial’ Presiden Jokowi). Saat itu saya sama sekali belum mengenal Billy dan tidak tahu mengenai PT PMI. Ketika tiba di Jakarta, saya pun bingung dengan posisi saya di dalam organisasi atau PT PMI karena tidak pernah ada perjanjian tertulis atau kontrak di antara saya dan PT PMI yang menyatakan bahwa saya adalah anggota PMI.
5. Saya kembali dikontak untuk mengikuti kegiatan kedua di Jakarta bersama para founder PT PMI. Pada perjalanan itu saya menyadari ada banyak ketidakjelasan karena ketika tiba di Jakarta, saya malah mengikuti kegiatan yang jauh berbeda dari yang dikatakan sebelumnya. Menurut saya, kegiatan itu hanya membuang-buang waktu saya selama di Jakarta.
6. Relasi yang terbangun antara saya dan PT PMI cuma relasi personal karena saya sering dikontak oleh Billy Mambrasar untuk mengikuti beberapa kegiatan PT PMI. Biasanya saya “dimanfaatkan” ketika ada hubungannya dengan urusan publikasi PT PMI ke media. Ketika saya merasa ada banyak hal yang semakin tidak jelas di dalam PT PMI atau organisasi PMI itu, pada Februari 2020, saya memilih untuk tidak lagi mengikuti segala kegiatan yang berhubungan dengan PT PMI. Saya secara resmi menyatakan ketidakterlibatan saya kepada Neil Aiwoy (komisaris PT PMI, pegawai di bagian hukum PLN Papua, pendiri Gerakan Sosial Raja Ampat).
7. Sekali lagi saya ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak pernah mendaftar untuk menjadi anggota PT PMI. Saya secara personal dikontak dan diajak untuk bergabung oleh Billy Mambrasar pada Oktober 2019. Akan tetapi, ketika mengikuti kegiatan PT PMI selama beberapa kali, saya hanya merasa dimanfaatkan oleh PT PMI untuk kepentingan publikasi semata. Saya membangun bisnis saya dengan dana sendiri dan tidak pernah menerima bantuan dari PT PMI.
Demikian klarifikasi saya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman publik dan kerugian ke pihak-pihak tertentu, terutama atas tudingan bahwa saya maupun bisnis saya menerima bantuan dari PT PMI. Saya katakan tudingan itu keliru.
Jayapura, 7 Mei 2020.
Penulis: Reja Hidayat
Editor: Mawa Kresna