Menuju konten utama

Hasil Survei Soal Harapan Masyarakat Indonesia Saat Pandemi Corona

Hasi survei terbaru dari KedaiKOPI menyimpulkan sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini lebih mementingkan masalah kesehatan daripada ekonomi.

Hasil Survei Soal Harapan Masyarakat Indonesia Saat Pandemi Corona
Petugas yang mengenakan kostum berbentuk virus corona membawa poster saat sosialisasi penggunaan masker di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (3/9/2020). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Hasil survei yang diselenggarakan KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) menyimpulkan masyarakat di tanah air lebih memprioritaskan penyelesaian masalah pandemi virus corona (Covid-19) dari sisi kesehatan dibandingkan ekonomi.

Sebanyak 75,5 persen responden survei tersebut menyatakan kesehatan lebih penting daripada ekonomi, khususnya saat pandemi Covid-19.

Kesimpulan tersebut muncul dalam survei yang dilaksanakan oleh KedaiKOPI pada 18 Agustus-6 September 2020, dengan jumlah responden 1200 orang dari 34 provinsi di Indonesia. Lembaga ini menhyatakan survei dilakukan secara tatap muka dan disertai penerapan protokol kesehatan ketat.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan hasil survei terbaru dari lembaganya itu mempertegas kesimpulan sigi sebelumnya.

"Hasil survei yang menyatakan bahwa kesehatan lebih penting daripada ekonomi ini mempertegas hasil survei sebelumnya yang sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu," kata Kunto dalam siara pers yang diterima Tirto pada Selasa (15/9/2020).

"Hasil survei tersebut menyatakan sebanyak 63,4% responden juga memilih kesehatan daripada ekonomi. Ada peningkatan persepsi terhadap pentingnya kesehatan sebanyak 12,1 persen dalam rentang waktu Juni hingga September ini," tambah Kunto.

Dia menambahkan, meskipun pandemi berdampak berat pada perekonomian, hanya 27,7 persen responden mengaku penghasilan mereka lebih buruk dibandingkan sebelum kebiasaan baru.

Sementara 47,1 persen menyatakan bahwa tidak ada yang berubah dari penghasilan mereka, dan 25,2 persen sisanya menyatakan penghasilannya justru lebih baik setelah pemberlakuan kebiasaan baru.

"Kesadaran akan pentingnya kesehatan juga berbanding lurus dengan persepsi kepercayaan yang rendah bahwa masyarakat Indonesia kebal terhadap COVID-19," ujar Kunto.

"Hanya 31,8 persen responden yang menjawab percaya warga Indonesia kebal terhadap COVID-19. Jumlah tersebut memang naik dari angka sebelumnya yaitu 31,3 persen pada bulan Juni lalu, namun kenaikan tersebut tidak signifikan jika dibandingkan hasil Survei Persepsi Publik Indonesia tentang Virus Corona yang juga diselenggarakan oleh KedaiKOPI pada 3-4 Maret 2020," lanjut dia.

Selain itu, kata Kunto, hasil survei lembaganya menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai positif terhadap upaya pemerintah membuat vaksin Covid-19.

Sebanyak 65,2 persen responden mengaku percaya pemerintah akan menemukan vaksin COVID-19. Kepercayaan yang tinggi tersebut juga berimbas kepada optimisme responden terhadap vaksin lokal yang dikembangkan pemerintah yaitu Vaksin Merah Putih.

"Sebanyak 70,1 persen respoden merasa optimistis terhadap vaksin lokal tersebut," ujar Kunto.

Baca juga artikel terkait CORONA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH