tirto.id - Pilkada 2020 di Depok, dimenangkan oleh golongan putih (golput) atau orang yang tidak memakai hak pilihnya. Berdasarkan hasil penghitungan KPU Kota Depok, terdapat 451.625 orang yang tak menggunakan hak pilihnya. Selain itu terdapat 29.391 surat suara yang tidak sah.
Akibatnya, terdapat 484.058 surat suara yang tidak terpakai. Ini sudah termasuk jumlah surat suara cadangan.
Meski begitu, Pilkada 2020 di Depok ini tetap dimenangkan oleh pasangan calon Mohammad ldris dan Imam Budi Hartono. Mereka meraih 414.655 suara. ldris merupakan petahanan yang masih menjabat sebagai wali kota Depok. Mereka diusung PKS, PPP, dan Partai Demokrat.
Sedangkan lawannya, pasangan calon Pradi Supriatna dan Afifah Alia, hanya mendapatkan 332.649 suara. Pradi merupakan petahana yang saat ini menjabat sebagai wakil wali kota Depok. Mereka diusung Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKB, PSI, dan PDI Perjuangan.
"Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan," tulis Ketua KPU Depok dalam surat penetapan hasil penghitungan yang ditandatangani kemarin, Selasa (15/12/2020).
Dalam laporan pengeluarannya, Idris dan Imam menghabiskan sekitar Rp1,7 miliar untuk memenangkan Pilkada 2020 ini. Sedangkan Pradi dan Afifah lebih banyak lagi, mereka menghabiskan dana nyaris Rp3 miliar.
Pada Pilkada 9 Desember 2015 di Depok, ketika ldris dan Pradi berpasangan menjadi calon wali kota dan wakil wali kota, mereka memperoleh 411.367 suara.
Ketua tim sukses pasangan calon Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, Hafid Nasir mengatakan, ini kemenangan bersama warga Depok.
"Kami tentunya bersyukur dan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat yang telah mendukung Idris-Imam," kata Hafid, kemarin.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dieqy Hasbi Widhana