tirto.id - Hari Diabetes Internasional jatuh pada 14 November dan tahun ini bertepatan dengan Sabtu, 14 November 2020.
Mengenali tanda dan gejala awal dari kondisi kronis ini dapat mengakibatkan seseorang mendapatkan perawatan lebih cepat, yang mengurangi risiko komplikasi yang parah.
Dikutip dari WebMD, sebagian besar gejala awal berasal dari kadar glukosa yang lebih tinggi dari normal, yakni sejenis gula dalam darah.
Tanda peringatan bisa sangat ringan sehingga Anda tidak menyadarinya. Itu terutama berlaku untuk diabetes tipe 2.
Beberapa orang tidak mengetahuinya sampai mereka mendapatkan masalah dari kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Dengan diabetes tipe 1, gejala biasanya terjadi dengan cepat, dalam hitungan hari atau beberapa minggu. Mereka juga jauh lebih parah.
Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Internasional 2020, berikut ini tanda dan gejala awal diabetes yang perlu diwaspadai dilansir laman Medical News Today:
Gejala Diabetes Tipe 2
Tanda dan gejala awal diabetes tipe 2 dapat meliputi:
1. Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
2. Meningkatnya rasa haus
Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
3. Selalu merasa lapar
Penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang mereka makan.
Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, tak menutup kemungkinan meski mereka baru saja makan.
4. Merasa sangat lelah
Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah. Kelelahan ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
5. Penglihatan kabur
Kelebihan gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil di mata, yang bisa menyebabkan penglihatan kabur. Penglihatan kabur ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata, serta mata kabur bisa datang dan pergi.
Jika penderita diabetes tidak segera memeriksakannya, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah, dan kehilangan penglihatan permanen pada akhirnya dapat terjadi.
6. Perlambatan penyembuhan luka
Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, luka kecil pun bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh. Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.
7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan dan kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh. Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan nyeri, kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati, dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetesnya.
8. Bercak kulit gelap
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga dapat menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi. Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
9. Gatal dan infeksi jamur
Kelebihan gula dalam darah dan urine menyediakan makanan untuk jamur, yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak.
Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang penderita diabetes juga bisa mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri.
Gejala Diabetes Tipe 1
Sementara untuk gejala diabetes tipe 1, perhatikan tanda-tanda berikut ini:
1. Penurunan berat badan yang tidak direncanakan.
Jika tubuh tidak bisa mendapatkan energi dari makanan, ia akan mulai membakar otot dan lemak untuk energi. Anda dapat menurunkan berat badan meskipun tidak harus mengubah cara makan.
2. Mual dan muntah.
Saat tubuh berusaha membakar lemak, itu membuat keton. Ini dapat menumpuk di darah Anda ke tingkat yang berbahaya, kondisi yang mungkin mengancam jiwa yang disebut ketoasidosis diabetik. Keton bisa membuat perut mual.
Gejala Diabetes Gestasional
Gula darah tinggi selama kehamilan biasanya tidak memiliki gejala. Anda mungkin merasa sedikit lebih haus dari biasanya atau harus buang air kecil lebih sering.
Editor: Agung DH