tirto.id - Hari Diabetes Sedunia 2020 bertepatan dengan hari ini, Sabtu (14/11/2020). Berkaitan dengan itu, angka pasien diabetes khususnya diabetes tipe 2 di Indonesia semakin meningkat.
Menurut data World Health Organization yang dimuat dalam tulisan dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Lippo Village Leny Puspitasari, jumlah pasien diabetes tipe 2 di Indonesia akan meningkat signifikan hingga 16,7 juta pada tahun 2045.
Hal yang mengejutkan ialah 75 persen pasien diabetes pada tahun 2017 adalah anak muda mulai usia 20 tahun hingga orang tua berumur 64 tahun. Data tersebut mengantarkan Indonesia menjadi negara keenam dengan jumlah pasien diabetes tertinggi pada tahun 2017.
Dengan hal ini, penting untuk mengingat kembali ungkapan lama “lebih baik mencegah daripada mengobati”.
Berbagai langkah pencegahan dari mengubah gaya hidup, berolahraga, makan makanan sehat, hingga mengurangi asupan gula.
Namun, bagaimana jika sudah terlanjur divonis dengan penyakit gula?
Tidak perlu khawatir, sebab Anda pun dapat memilih pengobatan alami untuk mengobati diabetes tersebut. Ada beberapa solusi yang dapat dicoba untuk membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah.
Meski tidak ada perbaikan cepat atau penyembuhan secara drastis, beberapa suplemen alami dan jamu dapat membantu dalam mengatur gula darah sebagaimana ditulis dalam Very Well Health.
Beberapa suplemen obat alami tersebut adalah sebagai berikut dilansir dari Medical News Today dan Healthline:
1. Lidah buaya
Lidah buaya terbukti memperlambat perkembangan diabetes tipe 2. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 menunjukkan lidah buaya mampu mengobati gejala diabetes pada tikus.
Untuk mengonsumsinya, Anda dapat membeli suplemen lidah buaya atau membuatnya menjadi jus.
2. Kayu manis
Kayu manis dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gula. Salah satu bumbu dapur tersebut mampu menambah rasa manis secara alami.
Sebuah tinjauan pada tahun 2013, para peneliti menyimpulkan bahwa kayu manis dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa, mengurangi kolesterol total dan kolesterol jahat, dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.
Kayu manis dapat ditambahkan ke dalam berbagai hidangan untuk dikonsumsi. Selain itu, kayu manis juga dapat diminum dari suplemen kesehatan yang banyak dijual.
3. Gingseng
Gingseng dipilih sebagai salah satu suplemen herbal yang kuat. Pada tahun 2015, sebuah ulasan menunjukkan bahwa jahe dapat dimanfaatkan untuk mengobati diabetes. Jahe dapat menurunkan kadar gula darah, tapi tidak menurunkan insulin darah.
Oleh karenanya, para peneliti menyarankan orang-orang untuk mengonsumsi jahe guna mengurangi resistensi insulin dalam tubuh untuk diabetes tipe dua.
Jahe dapat diolah menjadi minuman, diseduh menjadi teh, atau suplemen dalam bentuk kapsul.
4. Gymnema sylvestre
Gymnema merupakan ramuan yang berasal dari India, berarti “penghancur gula”. Tinjauan tahun 2013 menyebutkan bahwa orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang mengonsumsi gymnema menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Pada penelitian tersebut, terbukti ramuan ini dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan insulin.
Gymnema dapat dikonsumsi sebagai suplemen.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno