Menuju konten utama

Hari Dharma Wanita Nasional 2022 Diperingati 5 Agustus dan Sejarah

Hari Dharma Wanita Nasional 5 Agustus 2022, bagaimana sejarahnya?

Hari Dharma Wanita Nasional 2022 Diperingati 5 Agustus dan Sejarah
Sejumlah juri dari Dharma Wanita menilai lomba kerajinan tas dari limbah sedotan plastik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.

tirto.id - Hari Dharma Wanita Nasional 2022 diperingati pada tanggal 5 Agustus. Tanggal ini merupakan hari berdirinya organisasi pada 5 Agustus 1974.

Sejarah Dharma Wanita Persatuan berawal dari organisasi para Isteri Pegawai Republik Indonesia pada masa Pemrintahan Orde Baru.

Organisasi ini didirikan oleh Ketua Dewan Pembina KORPRI saat itu, Amir Machmud, atas prakarsa Ibu Tien Soeharto sebagai Ibu Negara.

Pada waktu itu Dharma Wanita beranggotakan para Istri Pegawai Republik Indonesia, Anggota ABRI yang dikaryakan dan Pegawai BUMN.

Pada era Reformasi 1998, organisasi wanita ini melakukan perubahan mendasar, tidak ada lagi bermuatan politik. Dharma Wanita menjadi organisasi sosial yang netral dari politik, independen, dan demokrasi.

Nama Dharma Wanita kemudian berubah menjadi Dharma Wanita Persatuan, penambahan kata “Persatuan” disesuaikan dengan nama Kabinet Persatuan Nasional dibawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.

Perubahan organisasi ini tidak terbatas pada penambahan kata Persatuan namun juga berubah menjadi organisasi yang mandiri dan demokrasi.

Perubahan Organisasi Dharma Wanita

Pada Munas Luar Biasa (Munaslub) Dharma Wanita yang diselenggarakan pada tanggal 6-7 Desember 1999, seluruh rancangan Anggaran Dasar disahkan dan menetapkan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan terpilih, Dr. Nila F. Moeloek.

Pokok-pokok perubahan organisasi Dharma Wanita yang ditetapkan pada Munaslub antara lain :

  • Nama organisasi berubah menjadi Dharma Wanita Persatuan;
  • Istilah Istri Pegawai Republik Indonesia diganti menjadi Istri Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia;
  • Penegasan sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Budaya;
  • Penegasan sebagai organisasi non politik;
  • Penerapan demokrasi dalam organisasi dalam organisasi (Ketua Umum dan Ketua pada Unsur Pelaksana dipilih secara Demokrasi).

Baca juga artikel terkait DHARMA WANITA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom