tirto.id - Hari Bakti bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR, atau sekarang PU), diperingati sebagai semacam Hari Ulang Tahun (HUT) instansi tersebut. PU kini akan akan memperingati Hari Bakti ke-79 tepat pada Selasa, 3 Desember 2024.
KemenPU menjadi kepingan sejarah penting dalam masa revolusi atau periode Republik Indonesia mempertahankan kemerdekaannya. Bakti telah diberikan Departemen PU, hingga hilangnya sejumlah pegawai yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
KemenPU dalam sejarahnya terus mengalami perubahan, baik penamaan instansi maupun tugasnya. Pada periode 1945-1949, kementerian tersebut sempat dikenal sebagai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan.
Singkatnya, instansi ini juga berganti nama menjadi KemenPUPR selama 2016 hingga 2024. Lantas, dipisah menjadi KemenPU serta Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP) mulai 2024, menyusul keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) 139/2024. KemenPU hingga kini bertanggung jawab atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
Sejarah Peringatan Hari Bakti KemenPU Sejak 1945
KemenPU tak bisa dipisahkan dengan Kota Bandung dan Gedung Sate. Lokasi tersebut menjadi asal-muasal Hari Bakti PU. Sebab, secara khusus Hari Bakti PU merupakan peringatan untuk mengenang gugurnya 7 orang pegawai Departemen PU di Gedung Sate, Bandung, pada 3 Desember 1945 silam sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan.
Pada awal berdirinya Republik Indonesia, Departemen PU menduduki Gedung Sate (dulunya Gedung V&W) sebagai kantor pusatnya. Namun, pemerintahan negara yang baru seumur jagung itu diusik dengan kedatangan sekutu yang turut diboncengi Belanda dan NICA. Mereka tiba pertama kali di Bandung pada 4 Oktober 1945 seperti dilansir dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lima Puluh Kota.
Departemen PU kala itu kesulitan menjalankan tugasnya. Situasi itu membuat pegawai Departemen Perhubungan dan PU dibolehkan untuk tidak masuk kantor selama situasi belum aman. Pengecualian bagi pegawai yang kala itu yang diberi kepercayaan menjaga barang-barang milik negara di dalam gedung itu.
Pertempuran hebat lantas terjadi pada 24 November 1945, di bagian utara kota. Gedung Sate lantas dipertahankan oleh Gerakan Pemuda PU. Kelompok tersebut diisi 1 Pasukan Badan Perjoangan yang terdiri setidaknya 40 orang dengan persenjataan yang agak lengkap. Pasukan itu lantas ditarik dari Markas Pertahanan Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum pada tanggal 29 November 1945.
Pada 3 Desember 1945, Gedung Sate hanya menyisakan 21 orang. Sekonyong-konyong datang penyerbuan pasukan tentara sekutu/Belanda dengan persenjataan berat dan modern. Meski begitu, petugas yang tersisa itu masih berupaya memberikan perlawanan guna mempertahankan Gedung Sate.
Peristiwa itu terjadi sejak pukul 01.00 pagi hingga berakhir 14.00 sore. Sebanyak 7 orang dari 21 yang berjaga, dinyatakan hilang. Mereka yang hilang ialah Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono. Sisanya mengalami luka-luka.
Jasad para pejuang tersebut tak ditemukan setelah peristiwa penyerbuan itu. Empat jenazah yang belakangan ditemukan sudah berupa kerangka pada Agustus 1952. Jenazah-jenazah tersebut kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung. Sisanya, 3 masih belum ditemukan.
Sebagai penghargaan, baik 3 orang pegawai yang hilang maupun 4 yang sudah ditemukan itu, lantas dibuatkan peringatan berupa batu alam besar yang berisi nama-nama para pejuang dari PU. Selain itu, 7 orang pegawai PU juga diberikan tanda jasa "Pemuda Yang Berjasa". Selain itu, tanggal mereka menghilang, yaitu 3 Desember, kini diperingati sebagai Hari Bakti PU.
KemenPU atau instansi terkait pembangunan sudah dikenal sejak masa kolonial Belanda hingga diteruskan di era Jepang dan setelah kemerdekaan. Berikut ini nama-nama KemenPU dari masa ke masa seperti dilansir dari laman Bina Marga:
- Zaman Belanda: Waterstaats werken
- Zaman Jepang: Doboku
- 1945-1949: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan
- 1949-1950: Kementerian Perhubungan Tenaga dan Pekerjaan Umum
- 1950-1950: Kementerian Pekerjaan Umum/Perhubungan
- 1950-1951: Kementerian Pekerjaan Umum dan Rekonstruksi
- 1951-1964: Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga
- 1964-1966: Kementerian Koordinator Kompartimen Pekerjaan Umum dan Tenaga
- 1966-1968: Kementerian Pekerjaan Umum
- 1968-1973: Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
- 1973-1999: Kementerian Pekerjaan Umum
- 1999-2000: Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah
- 2000-2004: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
- 2004-2016: Kementerian Pekerjaan Umum
- 2016-2024: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
- 2024-Sekarang: Kementerian Pekerjaan Umum
Tema Hari Bakti PUPR 2024 Peringatan ke-79
Memperingati Hari Bakti ke-79 pada 2024, KemenPU mengusung tema "79 Tahun Bakti PU Membangun Negeri Untuk Rakyat". KemenPU juga merilis logo khusus bertuliskan angka “79” dengan komponen warna kuning dan biru, serta corak batik di dalamnya.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus