tirto.id - Harga minyak dunia pada Rabu (27/4/2016) atau Kamis pagi Waktu Indonesia Barat(WIB) terus menguat setelah Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) menyatakan optimistis terhadap perekonomian global dan mempertahankan tingkat suku bungannya.
Patokan minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juni, naik 1,29 dolar AS ditutup pada 45,33 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Penutupan tertinggi untuk dua hari berturut-turut sejak November tahun lalu.
Sedangkan patokan minyak mentah Eropa, Brent North Sea, untuk pengiriman Juni naik 1,44 dolar AS menjadi di 47,18 dolar AS per barel pada perdagangan London.
Pertengahan pekan ini harga minyak dunia kembali menguat karena The Fed mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan kisaran target untuk suku bunga federal funds pada tingkat 0,25-0,5 persen.
Sebelumnya, harga minyak merosot setelah laporan mingguan The Fed menunjukkan stok minyak mentah AS melonjak dua juta barel pekan lalu.
"Tren pasar minyak yang lebih tinggi baru-baru ini didorong oleh faktor teknis," kata Matt Smith dari ClipperData. "Menembus garis resistance dan memberikan momentum harga untuk didorong lebih tinggi. Ini seperti mengumpulkan momentum bola salju."
Selain itu, Fed juga memantau kondisi pasar tenaga kerja AS yang mengalami peningkatan di tengah pertumbuhan kegiatan ekonomi yang masih melambat. Fed juga akan terus memantau indikator-indikator inflasi serta perkembangan ekonomi dan keuangan global.
The Fed saat ini memperkirakan bahwa ekonomi AS akan mengalami perluasan "pada kecepatan moderat" dan indikator-indikator pasar tenaga kerja akan "terus menguat." (ANT)
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora