Menuju konten utama

Harga Minyak Mentah RI Turun Jadi 79,31 Dolar AS per Barel

ICP untuk Juni ini turun 0,47 dolar AS dari rata-rata harga di bulan sebelumnya yang mencapai 79,78 dolar AS per barel.

Harga Minyak Mentah RI Turun Jadi 79,31 Dolar AS per Barel
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

tirto.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan, harga rata-rata minya mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Price/ICP) Juni 2024 sebesar 79,31 dolar Amerika Serikat (AS) per barel. ICP untuk Juni ini turun 0,47 dolar AS dari rata-rata harga di bulan sebelumnya yang mencapai 79,78 dolar AS per barel.

"Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 327.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juni 2024 yang diterbitkan pada 1 Juli 2024, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) pada bulan Juni 2024 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, dalam keterangan resminya, dinukil Tirto, Senin (8/7/2024).

Sementara itu, menurut analisis Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, penurunan ICP seiring dengan turunnya harga minyak mentah utama internasional, yang dipengaruhi oleh keraguan pasar terhadap permintaan minyak mentah dunia. Salah satu indikatornya adalah peningkatan stok minyak mentah di Amerika Serikat, yang naik sebesar 4,8 juta barel menjadi 460,7 juta barel.

Pada saat yang sama, stok gasoline Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 3,0 juta barel menjadi 233,9 juta barel dibanding stok bulan sebelumnya.

"Faktor lain yang mempengaruhi pasar internasional adalah aksi profit-taking yang terjadi saat harga minyak mentah mengalami penguatan. Situasi ini dipicu oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan minyak akibat pergolakan geopolitik di Rusia dan Timur Tengah," jelas Agus.

Lebih lanjut, kekhawatiran pasar juga muncul akibat kondisi ekonomi Amerika Serikat, seiring dengan penundaan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Kondisi ini membuat nilai mata uang dolar AS semakin perkasa, sehingga membuat investor lebih memilih untuk mengalihkan investasinya dari pasar komoditas ke Dolar AS.

"Selain itu, terdapat kekhawatiran pasar akan peningkatan pasokan minyak mentah, karena hasil pertemuan OPEC+ pada awal Juni 2024, antara lain menyepakati akan mulai mengurangi pemotongan produksi pada awal Q4 2024," imbuh Agus.

Ini terlihat dari Data International Energy Agency (IEA) yang menunjukkan bahwa pada bulan Juni 2024, pasokan minyak dunia mencapai total 102,5 juta barel per hari, meningkat sebesar 520 ribu barel per hari. Meski begitu, IEA menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2024 sebesar 100 ribu barel per hari, menjadi 960 ribu barel per hari.

Berikut adalah perkembangan harga minyak mentah utama Juni 2024 dibandingkan Mei 2024:

• Dated Brent naik sebesar 0,56 dolar AS per barel, dari 82,05 dolar AS per barel menjadi 82,61 dolar AS per barel.

• WTI (Nymex) naik sebesar 0,08 dolar AS per barel, dari 78,62 dolar AS per barel menjadi 78,70 dolar AS per barel.

• Brent (ICE) stabil, dari 83,00 dolar AS per barel menjadi 83,00 dolar AS per barel.

• Basket OPEC turun sebesar 0,54 dolar AS per barel, dari 83,59 dolar AS per barel menjadi 83,05 dolar AS per barel.

• Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar 0,47 dolar AS per barel, dari 79,78 dolar AS per barel menjadi 79,31 dolar AS per barel.

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang