Menuju konten utama

Harga Beras Meroket, Pedagang Beras Frustasi

Salah satu pedagang beras eceran di Kawasan Jalan Panjang, Jakarta barat, Aai (45) menuturkan, harga beras saat ini tengah naik secara terus menerus.

Harga Beras Meroket, Pedagang Beras Frustasi
Sejumlah pedagang beras meradang akan kenaikan harga beras. tirto.id/Hanif

tirto.id - Harga beras terus mengalami kenaikan. Hal ini membuat sejumlah pedagang beras meradang. Harga beras saat ini menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) nasional di DKI Jakarta telah mencapai Rp13.600 per kg dan harga tersebut sudah naik Rp50 dari sebelumnya Rp13.550 per kg, Senin (9/1/2023).

Salah satu pedagang beras eceran di Kawasan Jalan Panjang, Jakarta barat, Aai (45) menuturkan, harga beras saat ini tengah naik secara terus menerus. Kondisi ini kerap membuatnya frustasi, selain omzet yang turun, warga enggan membeli atau komplain jika harganya terlalu meroket.

“Saya sebetulnya frustasi ya mas ini harga beras kalau naik terus bisa-bisa omzet saya turun dan masyarakat jadi tidak mau beli karena mahal, atau malah complain mas ke saya kenapa bisa mahal,” tutur Aai ketika diwawancarai Tirto, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Kemudian, omzet yang Aai dapat ketika harga beras sedang menurun bisa naik hingga 40 persen, sedangkan ketika harga beras naik penurunan omzet bisa sangat tajam di angka 60 persen. Ketika harga beras sedang naik, sisa beras kemudian jadi terbengkalai dan akan memakan tempat di kiosnya.

“Omzet saya kalau lagi laris dan harga berasnya turun itu bisa 40 persen mas, tapi kalau harga beras lagi naik saat ini turun mas jadi 60 persen. Jadinya beras saya kalau enggak laku, jadi sia – sia dan makan tempat di kios saya,” ujar Aai.

Beras yang paling laris yaitu jenis beras Karawang yang dibanderol Rp8.000 per kg, selanjutnya, jenis beras Cianjur yang dihargai Rp10.000 per kg. Kedua jenis beras tersebut kata Aai, yang paling banyak dicari warga karena harga dan kualitas beras yang masih dibawah.

Walaupun harga beras jenis Cianjur dan Karawang murah, tetap saja tidak terhindarkan dari kenaikan harga. Aai menjelaskan, jenis beras Karawang tadinya dibanderol Rp7.500 per kg. Sedangkan, jenis beras Cianjur harga tersebut sebelumnya dikisaran Rp9.500 per kg.

Selain itu, harga beras premium yang ia jual yaitu jenis beras Solo, yang dipatok Rp12.000 per kg, beras ini menjadi yang kurang paling laku di kiosnya. Maka dari itu, Aai menyimpan stok jenis beras Solo tidak terlalu banyak.

Sedangkan untuk stok beras yang berharga lebih ekonomis seperti jenis Cianjur dan Karawang, Aai menyimpan lebih banyak dibandingkan jenis Solo yang Premium, agar warga yang membutuhkan bisa tetap mendapatkan stok beras tersebut.

Aai meminta kepada pemerintah, agar harga beras bisa di stabilkan karena ini menyangkut masyarakat kalangan menengah kebawah yang sangat kesulitan membeli beras.

“Saya harap pemerintah bisa stabilkan harga beras, karena ini sangat menyangkut kami sebagai masyarakat menengah kebawah. Saya yakin jika pemerintah bisa menstabilkan harga beras, masyarakat akan sejahtera dan mampu membeli beras Kembali," tandasnya.

Baca juga artikel terkait HARGA BERAS NAIK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang