tirto.id - Banjir di awal tahun 2020 melanda sebagian besar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) akibat hujan yang terjadi sejak 31 Desember 2019.
Akibat banjir tersebut tercatat 43 orang meninggal dan ribuan orang terpaksa mengungsi akibat rumahnya terendam banjir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga pertengahan Februari mendatang.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam dua pekan mendatang cuaca harus lebih diwaspadai. Sebab menurutnya aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia dan dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrem pada 10-15 Januari.
Selanjutnya, pergerakan aliran udara basah juga masih akan berlanjut pada Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.
"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020, ungkap Dwikorita.
Sehingga warga diminta untuk mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuh akibat cuaca ekstrem seperti banjir hingga tanah longsor.
Guna meminimalisir dampak terjadinya banjir akibat cuaca ekstrem ada baiknya Anda melakukan mitigasi bencana atau upaya untuk mengurangi risiko bencana, seperti dilansir Nidirect
- Bacalah informasi itu di media dan informasi cuaca di BMKG.
- Cek ulang semua saluran air disekitar Anda. Pastikan kondisinya masih baik dan tidak berubah fungsi.
- Bersihkan selokan dan saluran air, terutama di musim hujan karena daun atau sampah yang jatuh dan masuk selokan dapat menyebabkan penyumbatan sementara.
- Anda tidak boleh membuang limbah atau bahan apa pun di saluran air perkotaan karena ini dapat menyebabkan penyumbatan dan banjir.
Sementara melansir EfficientGov ada beberapa persiapan yang harus Anda lakukan untuk menghadapi bencana, seperti.
1. Menyiapkan air minum dalam botol
Menyiapkan atau menimbun air minum dalam botol air adalah bahan pokok persiapan bencana. Selama banjir, sumber-sumber air lokal dapat terkontaminasi, dan tidak aman untuk diminum. Sebab masalah kontaminasi, Anda tidak boleh minum, memasak atau mandi dengan air ledeng sampai dianggap aman.
Bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir, sediakan beberapa botol air minum kemasan yang dapat digunakan dalam keadaan darurat. Jika suatu daerah diperingatkan tentang banjir bandang, beli wadah air yang besar di toko, untuk berjaga-jaga jika sumber air setempat terkontaminasi.
2. Siapkan makanan kaleng siap pakai
Selain air kemasan, penting untuk memiliki makanan yang dapat dimakan tanpa membutuhkan sumber panas. Makanan kaleng bekerja dengan baik karena melindungi makanan dari air banjir yang terkontaminasi dan memiliki umur simpan yang lama, membuatnya lebih mudah dan lebih murah untuk disimpan.
3. Ikuti informasi terbaru dari media maupun media sosial
Siaran nasional dapat menyampaikan informasi umum tentang situasi darurat di seluruh negeri, tetapi jarang akan memberikan detail yang dapat menyelamatkan nyawa bagi penduduk yang melewatinya.
Itulah sebabnya penting untuk memiliki berbagai cara untuk mengikuti perkembangan berita lokal melalui televisi dan siaran radio, serta media sosial untuk informasi tentang persiapan bencana.
4. Simpan barang yang berharga di lokasi aman
Simpan dokumen penting seperti kartu jaminan sosial, akta kelahiran dan lisensi lainnya dalam wadah kedap udara dan kedap air untuk meminimalkan kerusakan. Termasuk barang-barang yang tidak bisa diganti, seperti foto.
Dokumen asuransi juga harus disertakan, bersama dengan daftar nomor seri untuk barang berharga Anda.
5. Bersiaplah untuk pergi
Jika terjadi keadaan darurat, Anda mungkin tidak punya waktu untuk mengumpulkan semua barang penting Anda, itulah sebabnya mengapa penting untuk memiliki Tas Go.
Ini adalah tas-tas yang sudah dirakit yang berisi kebutuhan pribadi dan keselamatan, serta nomor telepon penting dan informasi kontak darurat.
Dalam sebuah wawancara dengan EfficientGov, Katelyn James, outreach coordinator New York, merekomendasikan setiap Go Bag diisi dengan:
- Salinan dokumen penting (asuransi dan kartu kredit, akta kelahiran, akta, pasfoto, bukti alamat, dll.) Dan uang tunai disimpan dalam wadah tahan air
- Set kunci mobil dan rumah ekstra
- Air kemasan dan makanan yang tidak mudah rusak, seperti batangan energi atau granola
- Senter dengan baterai ekstra, meskipun senter LED direkomendasikan
- Radio AM / FM yang dioperasikan dengan baterai
- Pengisi daya dan baterai ekstra untuk ponsel dan perangkat
- Obat tambahan dan daftar obat yang diminum setiap anggota keluarga, mengapa mereka meminumnya dan dosisnya
- Pertolongan pertama atau P3K
- Perlengkapan mandi
- Notepad dan pena
- Kontak dan informasi tempat pertemuan untuk rumah tangga Anda, dan peta regional kecil
- Perlengkapan hujan yang ringan dan selimut
Persiapan bencana akan terlihat berbeda untuk setiap keluarga karena mereka mengevaluasi lingkungan mereka dan apa yang mereka anggap penting, tetapi harus melibatkan banyak langkah yang termasuk di sini.
Banjir bisa sangat menghancurkan, tetapi Anda dapat meminimalkan kerusakan dengan mempersiapkan diri jauh sebelumnya.
Penulis: Febriansyah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari