tirto.id -
"Tidak berpolitik kan bukan berarti tak memilih," kata Bamsoet, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018).
Menurut Bamsoet, sebagai nahdliyin para Gusdurian akan cenderung mengikuti arahan kiai di Pilpres 2019. Sehingga, besar kemungkinan tetap mendukung Jokowi karena posisi Ma'ruf sebagai kiai NU.
"Itu memberikan impact di bawahnya untuk memilih Pak Jokowi. Artinya apa? Artinya para panutan NU memilih pak Jokowi maka masyarakat nahdliyin juga akan ikut mendukung pak Jokowi secara solid," kata Bamsoet.
Sebelumnya, Jaringan Gusdurian telah menyatakan tetap netral di Pilpres 2019, meskipun Yenny Wahid bersama Barisan Kader (Barikade) Gus Dur telah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin, kemarin, Rabu (26/9/2018).
"Kalau kami kan bekerja di non-politik praktis, seperti di kemasyarakatan. Jadi tidak akan menjadi tim sukses," kata Ketua Divisi Media Jaringan Gusdurian, Heru Prasetya kepada Tirto, Kamis (27/9/2018).
Heru pun meminta agar Jaringan Gusdurian tidak dipandang sama dengan Barikade Gus Dur. Sebab, menurutnya, dua organisasi ini berbeda secara gerakan. Jaringan Gusdurian berisi pengikut Gus Dur yang bergerak di kegiatan kemasyarakatan, sementara Barikade Gus Dur, adalah pengikut yang berpolitik praktis.
"Ini sudah dibicarakan kok. Intinya kami sudah bicarakan secara matang. Mbak Yenny dan Mbak Alissa sudah berdiskusi malamnya. Jadi ya memang seperti itu," kata Heru.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri