tirto.id - Gunung Anak Krakatau mengalami kegempaan letusan 201 kali dengan durasi 20-282 detik. Gunung yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan itu juga terlihat mengeluarkan sinar api pada malam hari saat dipantau melalui CCTV, Jumat (9/11) hingga Sabtu dini hari.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), asap kawah terlihat berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah. Selain itu, juga teramati 6 kali letusan dengan tinggi 300-500 meter dan warna asap hitam.
Berdasarkan laporan Antara, selama pengamatan kondisi cuaca gunung api di dalam laut dengan kedalaman 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini terpantau cerah, mendung, dan hujan.
Angin bertiup lemah ke arah utara, dan timur laut, dan timur. Suhu udara 23-30 derajat Celsius, kelembapan udara 75-100 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Masyarakat juga diminta untuk tidak mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah karena tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada).
Sebelumnya, pada Senin hingga Selasa dini hari lalu, Gunung Anak Krakatau juga mengalami kegempaan letusan 281 kali dan visual malam hari dari CCTV teramati sinar api serta lontaran material pijar ke segala arah.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto