tirto.id - Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menanggapi wacana nama Ridwan Kamil yang disebut masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. Menurut Dave, ihwal hal itu merupakan sikap politik pribadi pria yang karib disapa Kang Emil itu.
Namun, kata dia, sikap Partai Golkar saat ini tetap mendukung bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto. Sebagai catatan, Partai Golkar secara resmi bergabung dalam KIM bersama Partai Gerindra, PAN, PBB, dan Partai Gelora.
“Sikap resminya Golkar tetap mendukung Pak Prabowo, kami tidak akan keluar dari KIM. Kalau soal sikap pribadinya Pak Ridwan Kamil, itu adalah hak politiknya beliau, sikap partai tidak berubah tetap mendukung Pak Prabowo,” kata Dave saat dihubungi reporter Tirto, Minggu (10/9/2023).
Dave mengatakan, Kang Emil selaku eks Gubernur Jawa Barat telah berprestasi yang luar biasa, sehingga terbukti karyanya yang tersebar di seluruh Jawa Barat dan juga kemampuannya mengelola keuangan.
Dave mengatakan, konsep-konsep dari visi misi Kang Emil menjadikan Jawa Barat salah satu provinsi unggul yang melahirkan sumber daya manusia unggul dan terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Prestasi ini tidak boleh disingkirkan. Ini adalah bukti kemampuan kader-kader Partai Golkar. Apa pun itu, sikap dan kebijakan keputusan ke depan untuk kepentingan bangsa dan negara untuk bisa meraih Indonesia yang unggul dan menuju Indonesia emas 2045," pungkas Dave Laksono.
Isu Ridwan Kamil masuk dalam bursa pendamping Ganjar sebelumnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Namun, Hasto membantah pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar, Ridwan Kamil beberapa waktu lalu spesifik membahas Pilpres 2024. Menurut Hasto, pertemuan itu membahas pembangunan monumen Plaza Ir. Sukarno di GOR Taman Cisarua, Kota Bandung, Jawa Barat.
“Saya mendampingi ibu (Megawati), tetapi beberapa (waktu), kan, saya mengambilkan buku dan kemudian ada beberapa yang dia (Ridwan Kamil) ikut dan ada beberapa yang saya tidak ikut, tetapi secara garis besar itu membahas tentang bagaimana benang merah perjuangan dari Bung Karno," kata Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Hasto menyebut, Megawati banyak mengeluarkan pujian bagi Ridwan Kamil. Megawati menilai sosok Ridwan Kamil memiliki jasa menghidupkan nama Sukarno di Jawa Barat.
"Kami memberikan apresiasi tentu saja atas suatu program untuk membangun kesadaran terhadap Jas Merah atas perjuangan Bung Karno sebagai proklamator dan bapak bangsa Indonesia,” jelasnya.
Ridwan Kamil dinilai membangun kedekatan dengan Megawati karena berperan dalam membangun sejumlah monumen Sukarno di Jawa Barat. Hal itu, kata Hasto, membuat Megawati semakin dekat dengan Ridwan Kamil.
“Pertemuan dilakukan sebenarnya secara tertutup, dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno. Pak Ridwan Kamil telah menggelorakan bagaimana perjuangan Bung Karno di Kota Bandung melalui pembentukan PNI pada 4 Juli 1927, kemudian monumen ketika Bung Karno ditahan di penjara di Banceuy,” ujarnya.
Hasto menyebut, pada awalnya koalisi memiliki tujuh nama bakal cawapres pendamping Ganjar. Namun, kini mengerucut menjadi lima nama, yaitu Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz