Menuju konten utama

Go-jek Turunkan Tarif untuk Jaga Permintaan Pasar

Go-Jek turunkan tarif untuk menjaga keberlangsungan mitra di jalan.

Go-jek Turunkan Tarif untuk Jaga Permintaan Pasar
Helm seorang supir ojek online (GoJek) nampak dari belakang saat melintasi Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Minggu, (3/6/18). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Perusahaan aplikasi penyedia layanan transportasi online, Go-Jek menyesuaikan tarif untuk menjaga supply-demand atau permintaan dan penawaran. Michael Say, VP Corporate Affair Go-Jek, menyebut penurunan tarif ini karena terjadi penyesuaian harga kompetitor di pasar.

"Terkait tarif kami tahu pemainnya di pasar hanya ada 2, kami dalam menjalankan keputusan (menurunkan tarif) kami lihat dari sisi supply dan demand [...] Jadi kami menjaga dari sisi demand. Untuk menjaga keberlangsungan mitra di jalan. Kalau nggak disesuaikan demandnya nanti pindah," urai Michael.

Menurut klaim Michael, tarif yang diterima pengemudi Go-Jek merupakan yang tertinggi di pasar, mengalahkan kompetitor. Perubahan tarif hanya merupakan penyesuaian kondisi. Menurutnya, meski tarif diturunkan, pihak Go-Jek tetap berupaya menjaga agar tidak terjadi penurunan pendapatan bagi pengemudi. Salah satu yang dilakukannya ialah melakukan promo-promo agar masyarakat lebih tertarik menggunakan Go-Jek dibanding jenis transportasi lain.

"Kami nggak stop di situ (penurunan tarif). Bagaimana pendapatan mitra nggak berubah. Kami lakukan lebih banyak promo campaign supaya demand-nya bertambah," terangnya.

Salah satu promo yang dilakukan Go-Jek ialah #UdahWaktunya. Menurut Michael, promo ini sukses menambah 20 persen pengguna baru Go-Jek dibandingkan bulan September 2018. Sayangnya, Michaeil tak merinci berapa angka pengguna baru itu.

Pengemudi Go-Jek, Fikri (40), mengungkapkan penurunan tarif Go-Jek terjadi dalam beberapa hari terakhir. Jarak sekitar 5 kilometer, yang dahulu dihargai sekitar Rp10.000, kini menurun menjadi Rp8.000. Beberapa pengemudi Go-Jek memprotes kebijakan ini dengan menolak order dari pelanggan yang masuk. Namun, Fikri tak melakukannya.

"Nggak ada pemberitahuan (soal protes)," kata Fikri.

Menurut Fikri, kini ia selektif memilih order yang masuk. Ia akan membandingkan jarak yang ditempuh dengan bensin yang harus dikeluarkan dan tenaga yang dibutuhkan. Katanya, ia lebih senang dengan orderan pendek, tak lebih dari 5 kilometer.

Pengemudi Go-Jek yang bekerja setiap hari dari pukul 8.00 WIB hingga 22.00 WIB itu menyebut bahwa penghasilannya kini sekitar Rp200.000 tiap hari. Namun, penghasilan bisa meningkat menjadi sekitar Rp350.000 jika ia sukses memperoleh bonus. Namun, atas dampak penurunan tarif dan makin banyaknya pengemudi Go-Jek, Fiksi menyebut bahwa penghasilannya kadang tak menentu.

Baca juga artikel terkait TARIF GOJEK atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Bisnis
Reporter: Ahmad Zaenudin
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Yantina Debora