tirto.id - Ketua GNPF-Ulama Yusuf Martak memastikan organisasinya bersama sejumlah ormas Islam akan menggelar Ijtima Ulama III. Dia mengklaim Ijtima Ulama III diperlukan untuk menegakkan keadilan dan merespons kecurangan dalam Pemilu 2019.
"Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional III adalah keniscayaan untuk memimpin umat Islam melawan kezaliman dan kecurangan [pemilu] dengan cara Syar'i dan konstitusional," kata Yusuf di Tebet, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Yusuf mengatakan, acara Ijtima Ulama III akan digelar di Hotel Lor In, Sentul, Bogor pada 1 Mei 2019. Menurut dia, Ijtima Ulama III akan membahas bagaimana menyikapi kecurangan Pilpres 2019.
Dia menegaskan Ijtima Ulama III juga akan mendiskusikan tentang mekanisme konstitusional dan legal serta sesuai syariat dalam menyikapi kecurangan di Pemilu 2019.
Yusuf menambahkan, dalam Ijtima Ulama III, akan ada pemaparan mengenai sejumlah temuan kecurangan dalam Pemilu 2019 dari tim pemenangan dan relawan Prabowo-Sandi, ahli IT, pakar hukum, tata negara serta politik.
Sementara itu, Ketua Organizing Commitee (OC) Slamet Maarif mengatakan peserta Ijtima Ulama III adalah mereka yang sebelumnya diundang dalam Ijtima Ulama I dan II.
"Saya tegaskan, yang diundang adalah semua peserta Ijtima Ulama I dan Ijtima Ulama II, kecuali yang sudah menjadi cebong [pendukung Jokowi]," kata Slamet di tempat sama.
Dia mengaku GNPF-U akan mengundang peserta Ijtima Ulama III dari 27 provinsi dan targetnya ada 1500 orang hadir.
"Kami mohon maaf belum bisa menyebutkan satu demi satu siapa tokohnya yang akan hadir memberikan materi. Semata-mata demi keamanan para tokoh dan narsum kita juga," ujar dia.
Slamet juga mempertegas pernyataan Yusuf Martak bahwa Ijtima Ulama III membahas kecurangan Pemilu 2019 yang diduga melibatkan kubu Jokowi-Ma'ruf.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom