Menuju konten utama

Gerindra Sambut Sinyal Dukungan PAN ke Prabowo di Pilpres 2024

Habiburokhman menilai sinyal PAN akan mendukung Prabowo Subianto tidak terlepas dari komunikasi intensif yang dilakukan bersama Gerindra.

Gerindra Sambut Sinyal Dukungan PAN ke Prabowo di Pilpres 2024
Sejumlah elite Gerindra menyambangi Kantor DPP PAN di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2023). Foto: Tirto/Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Partai Gerindra merespons sinyal Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Prabowo Subianto menjadi bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman sinyal PAN akan mendukung Prabowo tidak terlepas dari komunikasi intensif yang mereka bangun selama ini.

"Ya hamdalah, ya, proses komunikasi semakin intens antara pimpinan kami dan juga kalau lihat platformnya, kita sama-sama partai nasionalis," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

Di sisi lain, menurut Habiburokhman, saat ini hubungan Gerindra dan PAN juga semakin baik. Sebab, sama-sama berada di koalisi pemerintahan saat ini.

"Kemudian juga kalau teman-teman lihat disini hubungan kita demikian bagus. Karena kita kebetulan ada di koalisi yang sama juga, di pemerintahan saat ini," ucap Habiburokhman.

Lebih lanjut, ia mengatakan Gerindra dan PAN juga memiliki pengalaman saling mendukung, seperti di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

"Pengalaman saling ya kita dekat satu sama lain di DPR ini. Jadi, kalau akhirnya ada koalisi tersebut, saya pikir memang sudah ininya, sudah pas banget," terang Habiburokhman.

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Fikri Yasin sebelumnya mengatakan pihaknya berpeluang besar mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Tentu calon presiden yang kita unggulkan saat ini yaitu Prabowo Subianto," kata Fikri saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

Ia mengatakan saat ini, PAN tengah intens komunikasi dengan Gerindra, Golkar, dan PKB guna berkoalisi dalam Pilpres 2024.

Menurut dia, hal itu tidak lepas dari perjalanan panjang rencana Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Karena saat kita menokohkan Ganjar, PDIP menolak Ganjar tapi setelah Ganjar menjadi tokoh yang sejajar dengan capres lain baru PDIP mau mencalonkan. Karena itu kita berpikir ulang," pungkas Fikri.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto