Menuju konten utama

"Gerindra Harus Legowo Jika Cawagub DKI dari PKS"

PKS minta Gerindra memberikan kursi wakil gubernur DKI kepada mereka.

Bakal calon wakil presiden Pilpres 2019 Sandiaga Uno didampingi anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi, Sudirman Said memberikan keterangan pers saat tiba di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/18.

tirto.id - Wakil Ketua DPRD fraksi PKS Triwisaksana meminta Gerindra legowo dengan memberikan kursi Wakil Gubernur DKI pengganti Sandiaga Salahuddin Uno kepada partainya.

Sebab, kata Triwisaksana, mereka telah merelakan kursi capres atau cawapres untuk tahun depan dikuasai Gerindra. Kompensasi kursi wakil gubernur dirasa adil.

"Kemarin di pilpres kan PKS sudah legowo memberikan kursinya kepada Prabowo dan Sandi. Jadi itu hal yang sangat mungkin dikompromikan. Saya yakinlah, Gerindra mau merelakan kursi cawagub kepada PKS," ucap Triwisaksana di kantornya di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).

Sani, sapaan akrabnya, juga yakin Anies Baswedan bakal memilih pendamping yang berasal dari PKS. Namun, lantaran calon tersebut diperkirakan lebih dari satu orang, ia menyarankan agar figur calon pengganti Sandiaga Uno dibicarakan oleh tiga pihak, yakni partainya, Gerindra dan Anies Baswedan.

"Rasanya itu antara Gerindra dan PKS sudah sepakat bahwa calonnya itu dari PKS. Cuma figurnya siapa rasanya belum dibicarakan secara khusus," imbuhnya.

Pendapat yang dilontarkan Sani berbanding terbalik dengan yang disampaikan politikus Gerindra, Prabowo Soenirman. Ia menyampaikan, partainya juga berhak mengajukan nama calon pendamping Anies Baswedan lantaran Sandiaga Uno sebelumnya juga berasal dari Gerindra.

Hingga saat ini, kata Prabowo, partainya masih bersikukuh mengajukan Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik sebagai calon pengganti Sandiaga.

"Seandainya PKS tetap ngotot, kami berharap pak Anies jadi kader Gerindra. Tidak ada alternatif lain," kata Prabowo di Gedung DPRD, kemarin (20/8/2018).

Anies Baswedan tak banyak berkomentar dan memilih pasrah pendampingnya didiskusikan dan diputus oleh oleh Gerindra dan PKS. Ia berharap siapa pun yang dipilih adalah hasil musyawarah kedua partai.

"Setahu saya Gerindra dan PKS itu sudah seperti sekutu. Silakan dibicarakan baik-baik antar dua partai ini, karena yang memang berhak mengirimkan nama adalah partai pengusung. Jadi biar partai pengusung merundingkan sampai akhirnya memutuskan. Dari situ kemudian gubernur menerima namanya," kata Anies.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Rio Apinino