tirto.id - Para pemimpin Gereja Katolik di Texas menyebut 286 imam diduga melakukan pelecehan seksual pada anak-anak. Jumlah ini cukup besar jika merujuk laporan yang dirilis dewan juri pengadilan Pennsylvania pada Agustus 2018.
Empat belas keuskupan di Texas menyebut para imamnya diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Satu-satunya keuskupan yang tidak menyebutkan nama adalah Fort Worth, yang melakukan hal serupa pada satu dekade lalu dan telah melakukan identifikasi ulang.
Sebagaimana diwartakan Associated Press (AP), hanya ada beberapa negara bagian di mana hampir setiap keuskupan mengeluarkan nama imam yang diduga melakukan pelecehan seksual. Kebanyakan dari negara-negara bagian ini hanya memiliki satu atau dua distrik Katolik.
Arkansas misalnya, yang diwakilkan Keuskupan Little Rock, pada September memberikan daftar 12 mantan imam, diakon, dan lainnya. Oklahoma yang memiliki dua distrik, Keuskupan Agung Kota Oklahoma dan Keuskupan Tulsa.
Keuskupan Agung Kota Oklahoma dijadwalkan secara terbuka mengidentifikasi para imam yang dituduh melakukan pelecehan seksual pada 28 Februari mendatang. Sementara Keuskupan Tulsa mengungkap ada dua mantan imam yang dituduh melakukan pelecehan seksual.
Langkah para pemimpin Gereja Katolik di Texas ini menyusul laporan mengejutkan dari dewan juri pengadilan Pennsylvania yang dikeluarkan pada Agustus 2018.
Mereka merilis laporan investigasi yang menemukan fakta lebih dari 300 pastor melakukan pelecehan dan kejahatan seksual terhadap sekitar seribu anak, baik laki-laki dan perempuan, selama 70 tahun terakhir.
Jaksa Agung Illinois melaporkan bulan lalu, setidaknya 500 imam Katolik di negara bagian itu pernah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Pada bulan-bulan setelah laporan Pennsylvania dirilis sekitar 50 keuskupan telah merilis nama hampir 1.250 imam yang dituduh melakukan pelecehan.
Sekitar 60 persen dari mereka telah meninggal dunia. Sekitar 30 keuskupan lain sedang menyelidiki atau berjanji akan mengeluarkan nama-nama imam yang dituduh melakukan pelecehan seksual.
Di Texas, Keuskupan Dallas dan beberapa lainnya mengandalkan pensiunan polisi dan penyidik federal untuk meninjau arsip gereja dan materi lain yang mendukung penyelidikan dugaan pelecehan seksual.
Kepala Keuskupan Agung Galveston-Houston, Kardinal Daniel N. DiNardo yang juga Ketua Konferensi Uskup-uskup Katolik AS direncanakan menghadiri pertemuan pada Februari yang diadakan Paus Fransiskus.
Pertemuan dilakukan untuk membuat para pemimpin gereja di seluruh dunia peka terhadap penderitaan korban pelecehan seksual. Paus ingin memberitahu bagaimana menyelidiki kasus pelecehan seksual dan protokol yang harus digunakan gereja.
"Para Uskup Texas memutuskan untuk mengungkap nama para imam ini karena dirasa benar dan adil dan untuk membantu kesembuhan bagi mereka yang telah menderita. Atas nama semua pelaku, saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus. Gereja kami telah terkoyak oleh luka ini dan kami harus mengambil tindakan untuk menyembuhkannya," ujar DiNardo seperti dikutip AP.
Para pendukung korban pelecehan seksual menyebut gereja memiliki catatan buruk mengenai penegakan hukum bagi pelaku pelecehan seksual selama beberapa dekade.
Editor: Agung DH