Menuju konten utama

Gempa Palu: JK Sebut Hunian Sementara Paling Lambat 2 Bulan Lagi

"Paling lambat dua bulan masyarakat akan dibangun dengan hunian sementara."

Gempa Palu: JK Sebut Hunian Sementara Paling Lambat 2 Bulan Lagi
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan CEO World Bank Kristalina Ivanova Georgieva-Kinova menjawab pertanyaan awak media usai kunjungan kehormatan di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018). ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun

tirto.id - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan Pemerintah akan membangun hunian sementara paling lambat dua bulan dari sekarang bagi masyarakat Palu dan sekitarnya yang menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami.

Ia mengatakan hal itu di sela-sela kunjungannya ke area perubahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10/2018) siang.

"Paling lambat dua bulan masyarakat akan dibangun dengan hunian sementara. Dua bulan paling lambat masyarakat akan pindah dari tenda ke hunian sementara," kata JK.

Wapres mengatakan dana untuk pembangunan hunian sementara tersebut akan disiapkan oleh Pemprov Sulawesi Sulteng.

"Anggaran silakan tanya sama Pak Gubernur," kata JK singkat.

Dalam acara tersebut, JK bersama Kepala BNPB Willem Rampangilei, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, perwakilan Kementerian PUPR, Sekjen PBB António Guterres, dan perwakilan Bank Dunia.

"Kami sangat bersedih, sangat sulit kalau tidak menyampaikan rasa sedih. Kami menyampaikan rasa simpati dan solidaritas. Pemerintah sangat baik dalam menanggapi bencana," kata António Guterres.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2.045 korban tewas akibat gempa dan tsunami Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga 10 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB.

"Seluruh korban meninggal telah dimakamkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta.

Total 2.045 korban tewas itu terdiri dari 1.636 orang di Kota Palu, 171 orang di Donggala, 222 orang di Sigi, 15 orang di Parigi Moutong, dan satu orang di Pasangkayu di Sulawesi Barat.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yulaika Ramadhani