tirto.id - Gempa bumi yang melanda Provinsi Balochistan, Pakistan pada Kamis pagi, 7 Oktober 2021 setidaknya menewaskan 20 orang. Berdasarkan keterangan pihak berwenang, jumlah korban itu bisa meningkat akibat bangunan runtuh.
Kepada BBC News, pejabat setempat mengatakan, sampai saat ini evakuasi masih berlangsung, setidaknya 150 orang lainnya diperkirakan terluka, beberapa dari mereka dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Sementara itu, menurut Reuters, mayoritas korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak. Beberapa orang digotong dengan tandu dan petugas medis memakai telepon sebagai obor. Seorang pejabat mengatakan, lebih dari 100 rumah runtuh dan sejumlah besar bangunan rusak sehingga mengakibatkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal.
Dari sekian banyak daerah, tampaknya distrik Harnai yang sangat terpengaruh oleh gempa tersebut. Harnai terletak di sebelah timur Quetta, ketika gempa itu terjadi, maka kemungkinan sejumlah besar tambang batu bara bisa runtuh.
Menteri Dalam Negeri Balochistan Mir Ziaullah Langu, layanan darurat sudah dikirim ke wilayah tersebut.
Upaya Evakuasi Terhambat Tanah Longsor
Kepada Aljazeera, menteri provinsi Zia Langove mengatakan, upaya penyelamatan terhadap korban gempa tidak berjalan mulus karena tanah longsor memblokir jalan.
“Ada cukup banyak tanah longsor, dan tim saat ini sedang bekerja untuk membersihkan jalan ke daerah tersebut,” kata Langove.
Ia menambahkan, petugas penyelamat akan dapat melakukan penilaian kerusakan yang lebih akurat begitu mereka memiliki akses ke daerah tersebut.
Sementara itu, The Guardian melaporkan, selain menewaskan 20 orang, gempa berkekuatan 5,7 skala Richter melanda Pakistan selatan itu melukai lebih dari 200 orang.
Seorang pejabat senior bernama Suhail Anwar Hashmi mengatakan, banyak korban meninggal ketika atap dan dinding runtuh. Di antara 20 orang yang tewas itu teridentifikasi seorang wanita dan enam anak turut menjadi korbannya.
Daerah yang terkena dampak terburuk adalah kota pegunungan terpencil Harnai, di Balochistan. Upaya penyelamatan terhambat karena kurangnya jalan beraspal, listrik dan jangkauan telepon seluler.
Pakistan memang rentan terhadap gempa bumi karena berada di perbatasan tempat pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia.
Pada bulan Oktober 2015, gempa berkekuatan 7,5 di Pakistan dan Afghanistan menewaskan hampir 400 orang. Dan itu terjadi di medan yang sulit sehingga menghambat upaya bantuan.
Pada 8 Oktober 2005, negara itu juga dilanda gempa berkekuatan 7,6 yang menewaskan hampir 80.000 orang dan menyebabkan sekitar 3,5 juta orang kehilangan tempat tinggal, terutama di Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Editor: Iswara N Raditya