Menuju konten utama

Gempa M5.3 Guncang Wilayah Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami

Lokasi gempa hanya berjarak 30 kilometer dari arah tenggara Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada pukul 13.20 WIB atau 14.20 WITA.

Gempa M5.3 Guncang Wilayah Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi Gempa. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,3 skala richter (SR) pada Selasa (14/2/2023) siang, tepatnya pukul 13.20 WIB. Gempa tersebut terjadi di sekitar Minahassa Peninsula—atau Semenanjung Minahasa, Pulau Sulawesi.

Lokasi gempa tersebut berada di titik koordinat 0,46 Lintang Utara (LU) dan 121,05 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 87 kilometer. Lokasi gempa hanya berjarak 30 kilometer dari arah tenggara Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata BMKG lewat keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Tirto.

Sebelumnya, lembaga yang dikepalai oleh Dwikorita Karnawati tersebut juga telah memperingatkan ada fenomena fase bulan baru (super new moon) pada tanggal 20 Februari mendatang. Munculnya fase tersebut berbarengan dengan perigee—jarak terdekat bulan ke bumi. Fase tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian pasar air laut maksimum.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, bilang bahwa pantauan data water level dan prediksi pasang surut hingga banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia. Sejumlah daerahnya adalah:

  • Pesisir Aceh
  • Pesisir Sumatera Utara
  • Pesisir Sumatera Barat
  • Pesisir Kep. Riau
  • Pesisir Bangka Belitung
  • Pesisir Banten
  • Pesisir utara DKI Jakarta
  • Pesisir Jawa Barat
  • Pesisir Jawa Tengah
  • Pesisir Jawa Timur
  • Pesisir Bali
  • Pesisir Nusa Tenggara Barat
  • Pesisir Nusa Tenggara Timur
  • Pesisir Kalimantan Barat
  • Pesisir Kalimantan Tengah
  • Pesisir Sulawesi Selatan
  • Pesisir Sulawesi Utara
  • Pesisir Maluku Utara
  • Pesisir Maluku
  • Pesisir utara Papua
  • Pesisir Papua Selatan

“Potensi banjir pesisir ini berbeda waktu—hari dan jam—di tiap wilayah di atas, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” kata Eko.

Baca juga artikel terkait GEMPA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Restu Diantina Putri