tirto.id - Pemerintah mencatat gempa Lombok mengakibatkan 468 gedung sekolah di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kerusakan. Data tersebut berdasarkan pantauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, dari 468 bangunan itu, sebagian di antaranya mengalami kerusakan parah sehingga membutuhkan waktu panjang untuk perbaikan.
"Kemendikbud telah mengalokasikan Rp226 miliar untuk memperbaiki gedung satuan pendidikan yang rusak, tapi tidak semua. Hanya untuk emergency [kebutuhan darurat] saja, selebihnya yang rusak parah akan dikoordinasikan ke BNPB," kata Didik di sela-sela kegiatan Jalan Santai bersama 15.000 pelajar di Palembang, Sumatera Selatan, pada Minggu (12/8/2018).
Didik mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana akan menyerahkan langsung bantuan dana tersebut ke lembaga terkait di Lombok, pada Senin (13/8/2018).
"Dana ini rencananya akan diberikan secara bertahap. Sekarang masih tahap emergency, jadi yang penting-penting dulu. Sementara, untuk bagunan-bangunan yang rusak parah, kami koordinasikan dulu ke BNPB," kata dia.
Secara terperinci, berdasar keterangan Didik, nilai pasti anggaran dari Kemendikbud untuk penanganan pascabencana gempa di Lombok ialah sebesar Rp226.426.359.000.
Dana tersebut bersumber dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 dan bantuan solidaritas pegawai Kemendikbud.
Menurut Didik, Kemendikbud juga menyiapkan beasiswa berupa bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) khusus bencana. Ada pula beasiswa perguruan tinggi bagi siswa yang orang tuanya menjadi korban meninggal dunia akibat gempa Lombok.
Untuk meringankan beban pendidik yang menjadi korban, Kemendikbud akan menyalurkan tunjangan khusus dan dana bantuan konseling bagi para guru.
Tiga gempa besar yang mengguncang pulau Lombok sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2018. Bencana ini, menurut data sementara, menyebabkan 300-an orang meninggal, 1.033 korban luka yang dirawat dan 300-an ribu penduduk mengungsi.
Kemendikbud telah mendirikan Pos Pendidikan Gempa Lombok di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.