Menuju konten utama

Korban Meninggal Gempa Lombok Jadi 321 Orang per 10 Agustus 2018

Hingga hari ini Jumat (10/8/2018), BNPB mencatat korban meninggal akibat Gempa Lombok bertambah menjadi 321 orang.

Korban Meninggal Gempa Lombok Jadi 321 Orang per 10 Agustus 2018
Ilustrasi. Sejumlah pasien korban gempa bumi dirawat di halaman RSUD Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Jumlah korban akibat gempa 7 Skala Richter (SR) dan gempa susulannya di wilayah Nusa Tenggara Barat terus bertambah.

Berdasarkan laporan BNPB, hingga hari ini Jumat (10/8/2018) siang, tercatat 321 orang meninggal dunia dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 273 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 7, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang.

Sebanyak 321 orang meninggal tersebut semuanya sudah diverifikasi. Adanya laporan-laporan tambahan jumlah korban meninggal dunia masih dilakukan verifikasi,” kata Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Tirto, Jumat (10/8/2018).

Pengungsi sebanyak 270.168 jiwa yang tersebar di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik.

Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan terutama di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Pemenang yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil.

Untuk mengatasi ini, sejak Kamis (9/8/2018) kemarin hingga sekarang, distribusi bantuan menggunakan 3 helikopter dari BNPB dan Basarnas.

Bantuan dari darat juga terus disalurkan, bahkan melibatkan banyak relawan dari komunitas pecinta mobil dan masyarakat yang memiliki kendaraan untuk membantu distribusi bantuan. Dapur umum dan pos kesehatan banyak yang didirikan untuk melayani pengungsi.

Data sementara kerusakan rumah mencapai 67.875 unit rumah. Dari hasil analisis citra satelit terlihat kerusakan bangunan masif terjadi di Kabupaten Lombok Utara. Hampir 75 persen permukiman hancur dan rusak.

Adapun kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. Angka ini juga sementara.

Kerugian dan kerusakan akibat gempa 6,4 SR dan 7 SR di NTB dan Bali diperkirakan lebih dari 2 trilyun rupiah.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian ESDM dan relawan masih menyisir dan melakukan evakuasi.

Bantuan terus mengalir berdatangan, baik relawan, logistik dan peralatan. Ratusan NGO dan organisasi masyarakat juga mendirikan pos pelayanan. Bantuan yang datang segera didistribusikan ke tempat-tempat pengungsian.

Dapur umum dan dapur lapangan banyak yang didirikan. Distribusi logistik dengan melibatkan aparat pemerintah kecamatan dan desa untuk menyalurkan ke masyarakat.

Masyarakat juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui Call Center Posko Tanggap Darurat Pulau Lombok denga nomor 0853 3863 9789 dan 0859 6147 2837. Sementara itu Call Center Pospenas (POs Pendampingan Nasional BNPB melalui 0853 3365 6353.

Sementara itu, untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat di Jabodetabek dapat disalurkan ke Posko Bantuan TNI di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Gedung Suma 3 VIP Room. Bantuan akan diangkut dengan pesawat Hercules TNI ke Lombok.

Nomor kontak Posko Bantuan TNI 0812 6790 682, 0812 3161 1998 dan 0818 7264 089. Atau dapat disalurkan ke lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Baca juga artikel terkait GEMPA NTB atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo