Menuju konten utama

Gempa Lombok 7 SR: Basarnas dan Tim SAR Bagi Lima Sektor Evakuasi

Hingga saat ini daerah Lombok Utara masih menjadi daerah dengan kerusakan terparah pascagempa 7 SR yang terjadi Minggu malam.

Gempa Lombok 7 SR: Basarnas dan Tim SAR Bagi Lima Sektor Evakuasi
Tim Satgas TNI bersama Basarnas mulai mengevakuasi kembali korban gempa 7 SR yang tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, Kec. Tanjung, Kab. Lombok Utara, Selasa (7/8/2018). FOTO/Puspen TNI

tirto.id - Usai gempa 7 SR mengguncang Lombok dua hari lalu, upaya evakuasi masih terus dilakukan oleh tim BNPB, Basarnas, dan Tim SAR di NTB hingga hari ini, Selasa (7/8/2018).

"Basarnas dari Jakarta, serta Tim SAR dari Mataram dan Denpasar memperkuat pencarian dan evakuasi. Kami membagi menjadi lima sektor," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada awak media, Selasa.

Sutopo menyebut terdapat sektor A yang berlokasi di masjid di daerah Lading-Lading, Tanjung, Lombok Utara. Di masjid itu terdapat tiga korban meninggal dunia. Selanjutnya ada sektor B, yang berlokasi di Puskesmas Tanjung, Lombok Utara, dimana ditemukan dua korban meninggal dunia.

Sektor C, lanjut Sutopo, berada di Desa Suket, Tanjung, Lombok Utara. Di lokasi itu, diduga terdapat satu orang tertimbun reruntuhan. Sutopo juga mengatakan ada sektor D yang berlokasi di Masjid Bangsal, Dusun Bangsal, Lombok Utara. Diperkirakan, masjid tersebut terkena gempa dan roboh saat warga mengadakan pengajian.

Sektor terakhir, E, berfokus di tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno) untuk mengevakuasi ribuan wisatawan lokal dan asing yang ada di sana.

Sutopo menjelaskan hingga saat ini daerah Lombok Utara masih menjadi daerah dengan kerusakan terparah pascagempa. Listrik di daerah tersebut belum menyala secara keseluruhan hingga hari ini.

"Yang baru nyala hanya 25 persen dari seluruh daerah Lombok Utara. Hingga saat ini PLN masih terus berupaya menyalakan listrik di lokasi," katanya menjelaskan.

Tak hanya itu, PDAM yang rusak membuat warga tak bisa mendapatkan air jernih lagi. "Airnya kuning dan tidak bisa untuk minum," tambahnya.

Minggu (5/8/18) malam terjadi gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang Lombok, NTB. BNPB menyebut, pusat gempa terjadi di garis lintang 8,37 LS dan 116,48 BT.

Hingga saat ini, pihak BNPB menyatakan sebanyak 105 orang meninggal dunia dan 236 luka-luka. Ratusan rumah juga rata dengan tanah pasca gempa terjadi.

Peristiwa ini adalah kali kedua NTB diguncang gempa sejak satu bulan terakhir. Sebelumnya, gempa mengguncang Lombok-Sumbawa dan Bali pada Minggu 29 Juli dengan kekuatan 6,4 SR. Kedua gempa sama-sama disebabkan aktivitas Sesar Naik Flores atau Flores Back Arc Thrust.

Baca juga artikel terkait GEMPA NTB atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yuliana Ratnasari