tirto.id - Kabupaten Lebak, Banten kembali diguncang gempa tektonik Rabu (24/1/2018) pukul 08.49 WIB dengan kekuatan 4.2 Skala Richter (SR).
Dilansir dari laman BMKG, gempa ini tidak menimbulkan tsunami. Pusat gempa berada di laut 67 Km Barat Daya Lebak, Banten dengan kedalaman 36 kilometer (Km) dan titik koordinat di 7.15 Lintang Selatan 106.08 dan Bujur Timur. Gempa dirasakan sekitar Kecamatan Bayah, Panggarangan, dan Malingping.
"Kami tidak menerima laporan kerusakan rumah maupun korban jiwa akibat gempa susulan itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Madias saat dihubungi di Lebak, seperti dikutip Antara.
BPBD meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik karena gempa susulan itu relatif kecil. Saat ini, masyarakat seperti biasa melakukan aktivitas sehari-hari.
"Kita terus melakukan pemantauan dan pendataan bagi warga korban gempa," katanya.
Menurut dia, BPBD terus menjalin informasi dengan BMKG guna mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam. Apalagi, saat ini wilayah Lebak juga dilanda cuaca buruk disertai hujan deras dan angin kencang. Bahkan, belum lama ini puluhan rumah terendam banjir dan longsor.
"Kami mengoptimalkan penyaluran bantuan bahan pokok agar warga korban bencana tidak menimbulkan kerawanan pangan," katanya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6.4 skala richter (SR) mengguncang Banten, DKI Jakarta dan sebagian wilayah Jawa Barat pada Selasa siang (23/1/2018). Di Ibu Kota, gempa kuat ini memicu kepanikan mereka yang sedang berada di gedung-gedung, baik milik swasta maupun kantor-kantor pemerintahan. Gempa ini juga dilaporkan memicu kerusakan sejumlah rumah di Lebak, Banten.
Menurut data rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada pada koordinat 7.21°LS dan 105.91°BT. Lokasi tepatnya di laut, sekitar 81 km sebelah Barat Daya Kabupaten Lebak, Banten, pada kedalaman 10 km.
Tak lama usai gempa terjadi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM juga merilis analisis soal gempa ini. Menurut PVMBG, gempa bumi hari ini diperkirakan berasosiasi dengan terusan sesar Cimandiri ke arah Teluk Pelabuhan Ratu.
Analisis PVMBG itu berdasarkan data soal lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, serta mekanis fokal sesar oblique (sesar mendatar menganan dengan komponen naik), dengan arah gerak baratdaya-timurlaut.
PVMBG juga menjelaskan analisis soal sebab dampak getaran gempa bisa terasa kuat di kawasan Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Hal ini karena, berdasarkan tatanan tektonik, kawasan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan pulau Jawa.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora